Priyambodo, Aji Kosa (2004) Perancangan Dan Perbaikan Fasilitas Kerja Dengan Memperhatikan Aspek Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri Rumah Tangga Pembuatan Lontong. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_2236_Abstrak.pdf Download (72kB) | Preview |
Abstract
Fasilitas dan kondisi lingkungan kerja industri lontong di Tenggilis Lama sangatlah tradisional dan jauh dari aspek ergonomis dan keselamatan kerja, seperti pekerja bekerja tanpa meja dan kursi dalam waktu yang lama pada proses pembungkusan !ontong, proses penataan !ontong dalam dandang secara satu-persatu yang menyebabkan Ielah pada bagian tubuh tertentu, pengangkutan kayu bakar masih dipikul, dan tungku pembakaran yang terbuat dari susunan batu bata yang ditumpuk tanpa perekat semen sedikitpun sehingga kurang kuat dalam menumpu beban berat. Begitu juga dengan prosedur kerja, pekerja tidak memakai sarung tangan, masker hidung dan alas kaki saat bekerja didapur dengan kondisi ruang yang bersuhu tinggi atau saat mengambil kayu bakar yang banyak serat tajam dan pakunya. Hal-hal yang berbahaya tersebut sering tidak diperhatikan dengan seksama dan sungguh-sungguh dalam kesehariannya, sehingga pekerja mengalami Ielah atau sakit pada bagian tubuh tertentu dan kecelakaan kerja seperti tersiram air panas, tertusuk serat kayu saat memikul, tertimpa dandang besi karena batu bata penyusun tungku pecah atau tersengat panci panas saat menambah air. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada kondisi tersebut yaitu dengan membuat fasilitas kerja berupa meja dan kursi untuk pembungkusan lontong, sarangan lontong untuk memudahkan proses penataan lontong, fasilitas kereta dorong pengangkut kayu, fasilitas tungku bakar yang aman dan kuat, serta memberikan usulan perbaikan prosedur kerja yang baik dengan membiasakan memakai sarung tangan, sepatu kerja, atau masker, dan usulan perbaikan kondisi lingkungan kerja yang kurang ergonomi dan tidak memenuhi konsep kesehatan dan keselamatan kelja seperti memperhatikan pencahayaan ruang. Dari perbaikan yang dilakukan didapatkan basil dengan berkurangnya tingkat rasa sakit, denyut nadi, konsumsi energi dan menjadikan kondisi lingkungan yang lebih baik. Untuk proses pembungkusan lontong, tingkat rasa sakit berkurang setelah menggunakan meja dan kursi dari 205 menjadi 52. Denyut nadi turun dari 116 denyut/menit menjadi 88,066 denyut/menit dan konsurnsi energi turun dari 2,59 kkal/menit menjadi 0,521 kkal/menit. Untuk proses penataan lontong, tingkat rasa sakit berkurang setelah menggunakan sarangan dari 201 menjadi 30. Denyut nadi turun dari 123,889 denyut/menit menjadi 83,333 denyut/menit dan konsumsi energi turun dari 3,319 kkal/menit menjadi 0,266 kkal/menit. Untuk proses pengambilan kayu, tingkat rasa sakit berkurang setelah menggunakan kereta dorong dari 192 menjadi 52. Denyut nadi turun dari 135,583 denyutlmenit menjadi 120,333 denyutlmenit dan konsumsi energi turun dari 4,414 kkal/menit menjadi 3,203 kkal/menit. Untuk proses perebusan, tingkat rasa sakit berkurang setelah menggunakan tungku baru dari 147 menjadi 29. Denyut nadi turun dari 128,267 denyut/menit menjadi 92,933 denyut/menit dan konsumsi energi turun dari 3,733 kkal/menit menjadi 0,918 kkal/menit dan suhu dapur turun dari 51,25 °C menjadi 38 °C. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa perbaikan dan perancangan fasilitas baru tersebut memang benar dapat mengurangi tingkat rasa sakit, denyut nadi, konsumsi energi dan menjadikan kondisi lingkungan lebih baik.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 20 Jun 2017 07:07 |
Last Modified: | 20 Jun 2017 07:07 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/30139 |
Actions (login required)
View Item |