Hubungan antara sikap terhadap hak-hak reproduksi perempuan dengan keharmonisan perkawinan

Hania, Muntatsiroh (2003) Hubungan antara sikap terhadap hak-hak reproduksi perempuan dengan keharmonisan perkawinan. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of P_356_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
P_356_Abstrak.pdf

Download (46kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/143376

Abstract

Perkawinan merupakan perjanjian yang memunculkan peran suami istri dengan hak dan kewajiban yang baru. Mempertahankan kesetaraan antara suami istri, khususnya akan hak perempuan untuk mendapatkan reproduksi yang sehat dalam perkawinan bukanlah suatu hal yang mudah. Chudori (1997) mengatakan bahwa sikap yang saling mendukung bisa mendatangkan kebahagiaan dan harmoni dalam kehidupan keluarga. Peran yang harus dijalankan suami istri dalam perkawinan seringkali menjadi bagian sikap dan kepribadian seseorang. Agar hubungan suami istri dalam perkawinan berjalan dengan aman dan damai, perlu adanya keserasian dan kesatuan sikap (Gunarsa, 2000). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sikap terhadap hak-hak reproduksi perempuan dari sudut pandang suami istri dan melihat keterkaitan hak-hak reproduksi dengan keharmonisan perkawinan. Subyek penelitian adalah suami istri yang berusia dewasa dini, dengan masa perkawinan 1 hingga 10 tahun. Jumlah subyek penelitian adalah 30 pasangan suami istri. Pengumpulan data menggunakan angket yang dibuat peneliti dengan skala likert dan analisis statistik menggunakan pengujian korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis statistik pada hipotesa 1 menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara sikap istri terhadap hak-hak reproduksi perempuan dengan keharmonisan perkawinan menurut istri (r = 0,585 ; p = 0,001). Untuk memperoleh kemampuan melahirkan keturunan yang sehat demi tercapainya kebahagiaan keluarga, peran istri sebagai pengemban fungsi reproduksi telah memberikan standar nilai tersendiri bagi istri. Dengan demikian masalah reproduksi merupakan sisi penting yang senantiasa mendapat perhatian dari istri. Sedangkan hasil analisa statistik pada hipotesa 2 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap suami terhadap hak-hak reproduksi perempuan dengan keharmonisan perkawinan menurut suami (r = 0,342 ; p = 0,064). Pembagian peran gender akan peran suami istri dalam rumah tangga berpengaruh pada harapan dan nilai yang berbeda pada suami istri. Bagi suami melindungi dan memenuhi kebutuhan keluarga adalah yang utama. Akibatnya suami tidak dapat merasakan keterkaitan antara sikap terhadap hak-hak reproduksi perempuan dengan keharmonisan perkawinan. Hal ini menjadikan suami istri memiliki perbedaan dalam melihat keterkaitan antara sikap terhadap hak-hak reproduksi dengan keharmonisan perkawinan. Adanya pola hubungan yang saling pengertian dan saling mendukung baik psikis maupun fisik dari suami mengakibatkan istri dapat memberdayakan dirinya dalam menjaga kesehatan reproduksi dan dapat secara bebas serta bertanggung jawab mengambil keputusan reproduksi tanpa adanya perasaan tertekan baik dari dalam maupun dari lingkungan sosial.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 04 Jul 2017 07:38
Last Modified: 04 Jul 2017 07:38
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/30172

Actions (login required)

View Item View Item