., Fannie (2005) Makna Cinta Waria. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
K_433_Abstrak.pdf Download (68kB) | Preview |
Abstract
Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari kaum waria tidak Iepas dari cemoohan dan pengucilan masyarakat sekitar karena mereka selalu dipandang sebagai makhluk yang aneh dan menjijikkan. Keberadaan kaum waria di tengah-tengah masyarakat selalu menjadi bahan tawaan dan olokan dalam bentuk pelecehan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat masih belum dapat sepenuhnya menerima keberadaan rnereka, karena mereka memiliki dorongan seksual yang dianggap rnenyimpang dari norma dan adat-istiadat yakni masalah hubungan seksual yang dilakukan oleh kaum waria. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana makna cinta kaum waria yang sedang rnenjalin hubungan cinta. Pemaknaan makna cinta terkait erat dengan latar belakang, pengalaman dan proses mer\ialin hubungan cinta Fokus penelitian yang hendak diteliti adalah makna cinta waria yang dimulai dari pengalaman menjalin hubungan cinta hingga makna cinta. Informan dalam penelitian ini adalah kaum waria dewasa yang berkumpul di jalan Cantian, Surabaya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara yang bersifat terbuka dan tidak berstruktur (unscheduled). Mengingat penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode analisis data yang digunakan adalah analisis tematik yang merupakan proses mengkode informasi yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema atau indikator yang kompleks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses hubungan cinta waria dimulai dari pertama kali jatuh cinta dengan sesama jenis pada usia remaja serta pengalaman-pengalaman jatub cinta berikutnya. Proses pengalaman tersebut menghasilkan beberapa macam pemaknaan cinta, yaitu cinta sebagai aktualisasi diri dimana pada waria jika memiliki kekasih maka hal tersebut merupakan kebanggan tersendiri, hal tersebut dikarenakan adanya sebuah pemikiran bahwa seorang waria tidak mungkin dapat menikah secara sah. Cinta memiliki adanya keinginan untuk memiliki pasangan hingga sampai rela berkorban secara ekonomi yaitu dimana seorang waria selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup pasangannya sehingga dengan demikian pasangannya akan selalu bergantung pada waria tersebut dan adanya pengorbanan perasaan dimana dalam menjalin hubungan cinta seorang waria merupakan kaum yang selalu dimanfaatkan oleh para lelaki yang sudah beristeri. Begitu besar pengorbanan waria dalam mempertahankan hubungan cintanya, dimana dalam hubungan tersebut kaum waria rela mengorbankan apapun derni kebahagiaan pasangannya akan tetapi mereka tiba-tiba ditinggalkan begitu saja. Cinta sebagai pengorbanan, yaitu rela mengorbankan perasaan kita demi kebahagiaan orang lain, dimana cinta tidak selamanya membuat orang harus selalu bersarna dengan orang yang dicintainya.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 21 Jul 2017 00:52 |
Last Modified: | 21 Jul 2017 00:52 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/30398 |
Actions (login required)
View Item |