Kecerdasan Emosional dan Persepsi Anak Mengenai Hubungan Orang Tua-Anak pada Remaja Delinkuen dan Tidak Delinkuen

Purwogati, Rahayu (2005) Kecerdasan Emosional dan Persepsi Anak Mengenai Hubungan Orang Tua-Anak pada Remaja Delinkuen dan Tidak Delinkuen. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of K_430_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
K_430_Abstrak.pdf

Download (66kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148087

Abstract

Menurut Goleman mereka yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah, cenderung melakukan perilaku agresivitas dan kurang mempunyai empati, sehingga berkemungkinan besar melakukan perilaku melanggar aturan. Remaja delinkuen adalah remaja yang melakukan pelanggaran aturan secara hukum dan dikenai sanksi hukuman penjara. Goleman mengatakan bahwa perkembangan kecerdasan emosi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagian besar dari anak-anak delinkuen berasal dari keluarga yang sudah tidak utuh struktumya. Peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan kecerdasan emosional antara remaja delinkuen dan tidak delinkuen, serta apakah ada hubungan antara persepsi anak mengenai hubungan orang tua-anak dengan kecerdasan emosional. Subjek penelitian ini adalah remaja yang berada dalam LPA Blitar (30 orang) dan remaja SMA Negeri 5 Surabaya (47 orang) yang diambil secara insidental. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket kecerdasan emosional dan persepsi anak mengenai hubungan orang tua-anak. Dari basil analisis menunjukkan tidak ada beda yang signifikan antara kecerdasan emosional remaja delinkuen dan tidak delinkuen (t = 1,595 ; p = 0, 115). Selain itu terdapat korelasi yang signifikan antara persepsi anak mengenai hubungan orang tua-anak (r = 0,303 ; p = 0,007). Hasil diatas menunjukkan bahwa, pertama tidak terdapat perbedaan kecerdasan emosional antara remaja delinkuen dengan remaja tidak delinkuen. Kedua, terdapat hubungan antara persepsi anak mengenai hubungan orang tua-anak dengan kecerdasan emosional. Pada remaja delinkuen memiliki kecenderungan kecerdasan emosional yang rendah, sedangkan pada remaja tidak delinkuen memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik daripada remaja delinkuen. Pada hubungan persepsi mengenai hubungan orang tua-anak, remaja de1inkuen mempunyai persepsi yang bersifat pada keyakinan benar dan salah. Disisi lain lingkungan sosial remaja delinkuen kurang memberikan pengaruh pada kecerdasan emosionalnya, sehingga secara signifikan persepsi mengenai hubungan orang tua-anak terdapat hubungan dengan kecerdasan emosional. Pada remaja tidak delinkuen, persepsinya didapatkan dari apa yang ditampilkan orangtua dalam berhubungan dengan anak. Selain itu pada remaja tidak delinkuen mempunyai lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional, sehingga tidak teljadi hubungan secara signifikan antara persepsi anak mengenai hubungan orang tua-anak dengan kecerdasan emosional.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: kecerdasan emosional, persepsi anak mengenai hubungan orang tua-anak,
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Users 147 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2017 12:41
Last Modified: 21 Sep 2020 09:21
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/30878

Actions (login required)

View Item View Item