Rohmawati, Anik (2005) Hubungan Antara Perceived Distributive Justice, Kepuasan Kerja dengan Motivasi Berprestasi. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
IN_716_Abstrak.pdf Download (64kB) | Preview |
Abstract
Sumber daya manusia adalah faktor yang penting dalam menghadapi persaingan antar perusahaan dan agar dapat bertahan dalam lingkungan yang dinamis. Pengelolaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien telah pula menjadi prioritas di PT. PAL INDONESIA (Persero ). Dengan berubahnya jenis badan usaha dari BUMN menjadi Persero terbatas (PT). perubahan ini, juga diikuti dengan perubahan merit pay system yang berbasis pada kinerja. Kinerja yang baik akan diperoleh jika motivasi berprestasinya juga baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi adalah faktor lingkungan, yaitu bagaimana pekerja mempersepsikan keadilan kebijakan atau peraturan serta program-program dari pimpinan (Perceived distributive justice). Selain Perceived distributive justice mempengaruhi motivasi berprestasi secara langsung, Perceived distributive justice dapat mempengaruhi kepuasan kerja terlebih dahulu, dan kemudian kepuasan kerja akan mempengaruhi motivasi berprestasi. Hal inilah yang melatarbelakangi diadakannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hubungan yang terbentuk antara Perceived distributive justice, kepuasan kerja dengan motivasi berprestasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Subjek dalam penelitian ini adalah pekerja bagian produksi di divisi kapal perang PT. PAL INDONESIA (Persero) yang memiliki jabatan struktural beijumlah 59 pekerja. Sampel diambil dengan teknik total popilation study. Metode yang digunakan adalah kuesioner atau daftar pertanyaan. Setelah data terkumpul dilakukan analisis data dengan menggunakan teknik statistik parametrik dengan Path Analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara perceived distributive justice secara langsung dengan motivasi berprestasi dengan koefisien jalur (Pxty) sebesar 0,400 dan nilai signifikansi = 0,001 < 0,05. Hubungan tidak langsung antara Perceived distributive justice dengan motivasi berprestasi melalui kepuasan keija juga memperoleh hasil yang signifikan degan koefisien jalur (Px1x2)=0,299, p = 0,021 dan {I>,ay)=0,356, p = 0,002 dengan besarnya hubungan tidak langsung sebesar 0,106. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa motivasi berprestasi para pekerja cenderung tinggi karena perceived distributive justice dan kepuasan keija juga tinggi. Hal ini karena adanya sosialisasi dan adaptasi yang dilakukan manajemen terhadap merit pay system, dan program PIM serta adaptasi dari pekeija sendiri terhadap sistem dan program-program dari manajemen. Untuk meningkatkan motivasi berprestasi juga tinggi. Hal ini karena adanya sosialisasi dan adaptasi yang dilakukan manajemen terhadap merit pay system, dan program PIM serta adaptasi dari pekerja sendiri terhadap sistem dan program-program dari manajemen. Untuk meningkatkan motivasi berprestasi pekerja, manajemen dapat menambah dan memperbanyak pelatihan-pelatihan keterampilan serta terus menjaga komunikasi yang baik dengan bawahan agar kepuasan kerja pekerja dapat ditingkatkan. Selain itu manajemen juga perlu mengembangkan penilaian kinerja secara kelompok untuk pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara team.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 25 Oct 2017 00:20 |
Last Modified: | 25 Oct 2017 00:20 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/30972 |
Actions (login required)
View Item |