Octavera, Ayu (2004) Autostereotipe dan Heterostereotipe Antar Etnik Jawa, Ambon, dan Gorontalo yang Dimediasikan Ekspresi Wajah. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
S_127_Abstrak.pdf Download (65kB) | Preview |
Abstract
Ekspresi emosi takut dan heran temyata berpotensi untuk mengalami kemenduaan jika itu dilihat oleh individu dari etnik yang bertleda. Penelitian ini mencoba mencari penjelasan di balik kemenduaan ekspresi emosi takut dan heran yang tE!Ijadi karena perbedaan etnik. Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah etnik Jawa, Ambon, dan Gorontalo. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan mereka toto dengan model seorang etnik Jawa yang mengekspresikan rasa takut dan heran. Hasil perhitungan dengan menggunakan Kendall terdapat temuan-temuan sebagai berikut: 1) Ada kesepakatan signifikan (!>-level 0,047472). antara bagaimana orang Jawa mempersepsi orang Jawa (autostereotype) dengan bagaimana orang Ambon mempersepsi orang Jawa (heterostereotype). 2) Ada kesepakatan signifikan (!>-level 0,047472). antara bagaimana orang Jawa mempersepsi orang Jawa (autostereotype) dengan bagaimana orang Gorontalo mempersepsi orang Jawa (heterostereotype). 3) Tidak ada kesepakatan siginifikan antara bagaimana orang Gorontalo mempersepsi orang Jawa dan bagaimana orang Ambon mempersepsi orang Jawa. Dari hasil analisa terakhir diperoleh kesepakatan yang konsisten dengan penelitian pendahuluan, bahwa ada kesepakatan mengenai pengertian takut secara umum antara suku Jawa dan Gorontalo, sedangkan suku Ambon tidak. Untuk pengertian heran, memang muncul adanya dua varian, sehingga tidak ada kesepakatan mengenai pengertian heran secara umum. Hasil penelitian menjawab pertanyaan-pertanyaan rise! dalam hal-hal berikut mengenai: 1. Kemiripan stock of Knowledge antara etnik Jawa dan Gorontalo merupakan faktor yang menjelaskan kemiripan pemaknaan terhadap ekspresi emosi. Dengan demikian similaritas stock of knowledge akan menentukan proses saling memahami dalam kaitan proses komunikasi antar-dua etnik yang berbeda. 2. Perbedaan stock of knowledge antara etnik Jawa dan Ambon merupakan faktor yang mejelaskan perbedaan pemaknaan terhadap ekspresi ernosi. Dengan demikian diferensiasi stock of knowledge berpotensi menyebabkan pertJedaan pemahaman dalam proses komunikasi. 3. Stock of knowledge adalah suatu konstruksi yang digunakan ofeh individu untuk mempetakan suatu situasi atau memaknakan suatu simbol. Konstruksi tersebut dilandasi pengetahuan yang dimiliki oleh individu. Perolehan pengetahuan tersebut dapat berasal dari pengalaman individu, pemaknaan, maupun sesuatu yang takeMot"-granted. Lebih jauh, dalam perspektif Jungian, pengetahuan ini dapat berasal dari arketipe-arketipe maupun warisan yang berada pada level bawah sadar individu.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ekspresi wajah, autostereotipe, heterostereotipe, etnik, Jawa, Ambon, Gorontalo. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 10 Jan 2018 05:36 |
Last Modified: | 10 Jan 2018 05:36 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/31457 |
Actions (login required)
View Item |