Dimensi Konflik Kawin Campur Antar Suku : Studi Kasus Perkawinan Campur Suku Bali dengan Suku Jawa

Domikus, Kristina Andriani (2005) Dimensi Konflik Kawin Campur Antar Suku : Studi Kasus Perkawinan Campur Suku Bali dengan Suku Jawa. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of S_158_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
S_158_Abstrak.pdf

Download (66kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/139684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi konflik yang muncul dari perkawinan campur suku Bali dengan suku Jawa dikarenakan adanya pluralisme yang teijadi ditengah-tengab masyarakat yang banyak menimbulkan efek positif dan efek negatif terutama bagi pasangan kawin campur Bali-Jawa yang tinggal di Surabaya. Multi methods yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif-kuantitatif yang terbagi dalam tiga fase,yaitu : l.Fase pertama adalah fase kualitatif I yaitu studi induktif tentang dimensi konflik yang diperoleh dari 30 pasangan subyek dari 60 subyek keseluruhan yang diteliti dalam perkawinan campur yang teijadi antara suku Hindu-Bali dengan suku Jawa ; 2.Fase kedua yaitu proses penataan data dengan MDS (Multi Dimensional Scaling) yang lebih berhubungan dengan objek dari suatu penelitian dengan cara menganalisis data nonmetrik (nominal dan ordinal) ataupun data metrik (interval dan rasio) yang diperoleh dari 60 subyek (30 pasangan subyek) keseluruhan yang diteliti dalam perkawinan campur antara suku Bali dengan suku Jawa; 3.Fase ketiga adalab fase kualitatif II yaitu studi induktif terhadap alasan-alasan dimensi-dimensi konflik tersebut muncul yang diperoleh dari 4 subyek (2 pasangan subyek) dari 60 subyek keseluruhan yang diteliti dalam perkawinan campur antara suku Bali dengan suku Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 kuadran dalam 3 dimensi konflik terlihat bahwa kuadran 7 yaitu penerimaan dan pemahaman perasaan pasangan merupakan konflik yang paling banyak teijadi. Hal ini disebabkan adanya rasa jenuh terhadap pekeijaan dan keadaan dirumah, yang menuntut pasangan harus bertahan karena kesepakatan bersama dalam rumab tangga. Diharapkan pada pasangan kawin campur dengan Jatar belakang budaya yang berbeda dapat saling memberikan kesempatan kepada pasangan masing-masing untuk mengekspresikan keberadaan masing-masing pasangan tentunya dengan tetap menganggap bahwa kualitas dari kohesi, komunikasi dan fleksibilitas merupakan suatu hal yang terpenting dalam kehidupan perkawinan campur tersebut. Dengan begitu, maka penerimaan dan pemahaman perasaan pasangan dapat teijadi dengan sendirinya baik itu hubungan antar pasangan, hubungan dengan anak-anak dan hubungan dengan keluarga besar dari masing-masing pihak pasangan.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: kawin campur, dimensi konflik dan kuadran
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 07 May 2018 07:09
Last Modified: 07 May 2018 07:09
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/32279

Actions (login required)

View Item View Item