Intervensi Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Untuk Memunculkan Motivasi Intrinsik Matematika Pada Siswa Sman X

NOVITANINGTYAS, RIKA WULAN (2018) Intervensi Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Untuk Memunculkan Motivasi Intrinsik Matematika Pada Siswa Sman X. Masters thesis, University of Surabaya.

[thumbnail of S_417_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
S_417_Abstrak.pdf

Download (42kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/249601

Abstract

Motivasi penting dimiliki siswa untuk mengoptimalkan proses dan hasil belajar. Secara umum, motivasi terbagi atas dua jenis yakni intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah dorongan yang muncul dari dalam diri karena adanya ketertarikan terhadap suatu hal, sehingga menumbuhkan rasa kepuasan apabila mampu melakukan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya tersebut. Motivasi intrinsik penting untuk dikembangkan karena mampu menumbuhkan well being terkait proses belajar dan hasil belajar yang lebih baik. Self determination theory (SDT, Ryan & Deci, 2000 menyebutkan bahwa motivasi intrinsik akan muncul jika siswa merasa terpenuhi kebutuhan autonomy, competence, dan relatedness. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi motivasi belajar matematika pada siswa SMA, serta menguji efektivitas sebuah intervensi berbasis SDT untuk memunculkan motivasi intrinsik pada pelajaran matematika. Tahap asesmen dilakukan dengan wawancara guru matematika (n = 2) dan menyebarkan kuesioner tertulis pada siswa kelas XI sebuah SMA negeri di Sidoarjo (n = 106). Data kuesioner menunjukkan bahwa 68,9% siswa merasa kurang terpenuhi kebutuhan psikologis secara optimal. Selain itu, 31,1% siswa mengaku memiliki motivasi intrinsik yang kurang optimal. Hasil korelasi menunjukkan adanya hubungan positif antara pemenuhan kebutuhan psikologis dan motivasi belajar matematika secara intrinsik (r = 0,146). Pada tahap berikutnya, sebuah eksperimen dilakukan dengan melibatkan 22 siswa yang kurang terpenuhi kebutuhan psikologis dan kurang memiliki motivasi belajar matematika secara intrinsik. Partisipan terbagi secara acak menjadi dua kelompok (kontrol dan eksperimen). Kedua kelompok diberi satu sesi (60 menit) pembelajaran yang terfokus pengerjaan soal penalaran matematika dari PISA. Namun demikian, model pembelajaran pada kelompok eksperimen dirancang memenuhi kebutuhan psilkologis, sedangkan pada kedua kontrol tidak. Pada kelompok eksperimen, pemenuhan psikologis dilakukan dengan memberikan kebebasan pada siswa terkait cara pengerjaan, kebebasan untuk mendiskusikan jawaban, mengapresiasi kemampuan siswa selama proses mengerjakan, dan menjalin hubungan yang hangat dengan siswa. Hasil uji independent sample t-test menunjukkan bahwa partisipan kelompok eksperimen merasa lebih terpenuhi kebutuhan psikologisnya dibandingkan dengan partisipan kelompok kontrol (t = -2,523). Selain itu, uji U Mann Whitney menunjukkan bahwa motivasi intrinsik pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (z= -2,610). Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan psikologis dan motivasi intrinsik belajar matematika dapat ditingkatkan melalui perubahan model pembelajaran yang relatif sederhana.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: matematika, motivasi belajar, kebutuhan psikologis, motivasi intrinsik.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 17 May 2018 08:03
Last Modified: 17 May 2018 08:03
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/32360

Actions (login required)

View Item View Item