Sistem Pengendalian Kualitas pada Proses Produksi Sepatu di PT. Dita Sunrise Nusantara

Tanamal, Yohan (2003) Sistem Pengendalian Kualitas pada Proses Produksi Sepatu di PT. Dita Sunrise Nusantara. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2045_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2045_Abstrak.pdf

Download (59kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135800

Abstract

PT. Dipta Sunrise Nusantara adalah perusahaan yang memproduksi sepatu. Selama ini jumlah dan jenis cacat yang terjadi pada produk tersebut masih tinggi dan tidak diketahui secara pasti faktor-faktor penyebab cacat yang terjadi karena perusahaan belum mempunyai metode pengendalian kualitas yang baik. Dengan adanya masalah tersebut diperlukan suatu usaha pengendalian kualitas yang cocok untuk mengendalikan jumlah cacat yang terjadi. Dengan menggunakan alat-alat evaluasi mutu, yaitu diagram Pareto untuk menentukan prioritas proses produksi dan jenis cacat yang akan dikendalikan, peta kontrol untuk melihat apakah proses dalam keadaan terkendali, pembuatan diagram Ishikawa masing-masing jenis cacat untuk merancang perbaikan seperti menambah pencahayaan dalam lingkungan proses produksi, penggantian alat bantu pengoles yang lebih sering yang akan dilaksanakan. Hasil rancangan perbaikan kemudian diimplementasikan selama 4 hari. Pengamatan sebelum perbaikan maupun setelah perbaikan dilakukan terhadap 1.000 unit sepatu. Setelah dilakukan usaha perbaikan (implementasi) sesuai dengan usulan perbaikan yang dirancang, dari analisis hasil yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan jumlah dan jenis cacat pada produk sepatu. Pada proses awal (sebelum perbaikan), dilakukan pengamatan terhadap 15 proses selama 9 hari dan ditemukan total unit cacat yang terjadi selama proses produksi yang diamati adalah sebesar 270 unit cacat, sedangkan total unit cacat yang terjadi setelah perbaikan terjadi penurunan menjadi sebesar 78 unit cacat. Begitu juga dengan biaya rework terlihat adanya penurunan. Total biaya rework pada proses produksi yang diamati sebelum perbaikan adalah sebesar Rp. 230.954 per 1.000 unit sepatu, setelah perbaikan turun menjadi Rp. 68.531 per 1.000 unit sepatu. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil dari implementasi perbaikan yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas proses produksi sepatu dapat dikatakan cukup berhasil, dimana jumlah unit cacat yang tinggi telah dapat diturunkan. Untuk makin meningkatkan mutu proses produksi dengan menurunkan jumlah unit cacat yang terjadi, usulan-usulan perbaikan yang belum dapat dilakukan seperti misalnya menambah operator ahli mesin press, mempekerjakan operator mesin jahit yang benar-benar telah berpengalaman dalam menjahit sepatu, dan terutama pemasangan lampu meja (seperti lampu di meja billiard) agar nantinya dapat benar-benar direalisasikan oleh pihak perusahaan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 12 Jun 2018 08:08
Last Modified: 12 Jun 2018 08:08
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/32566

Actions (login required)

View Item View Item