Sistem Perencanaan Produksi dan Pendistribusian Produk di PT X

Meilianawaty, Linda (2002) Sistem Perencanaan Produksi dan Pendistribusian Produk di PT X. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_1801_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_1801_Abstrak.pdf

Download (74kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/136037

Abstract

PT 'X' adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan minyak goreng yang berlokasi di kota Surabaya. Perusahaan ini berproduksi berdasarkan sales order yang diterima dari bagian sales yang berada di Jakarta. Selama ini jika permintaan tinggi perusahaan sering melakukan overtime (long shift), dan jika permintaan melebihi kapasitas maka permintaan dipotong diprioritaskan order yang volumenya tertinggi. Hal ini tentu saja merugikan pihak perusahaan, disamping meningkatkan biaya lost sales, dalam jangka panjang akan mengakibatkan loyalitas konsumen menurun sehingga konsumen akan beralih ke merk lain yang pada akhirnya akan mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan. Untuk sistem distribusinya diserahkan ke perusahaan distribusi PT 'Y' yang merupakan salah satu distributor PT 'X'. Selama ini faktur hanya ditangani oleh satu orang yaitu bagian traffic sehingga jika faktur diterima oleh orang lain timbul kesulitan dalam mengalokasikan armada transportasi ke tiap-tiap konsumen. Dari hasil perencanaan produksi perusahaan didapat total biaya produksi sebesar Rp 72,586,167,076 dan total biaya simpan sebesar Rp 473,001,327 yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode usulan; total biaya produksi sebesar Rp68,428,310,615 dan total biaya simpan Rp 412,300,109. Total biaya lost sales perusahaan sebesar Rp 272,296,518, sedangkan total biaya lost sales metode usulan sebesar Rp 287,708,689. Perbedaan total biaya produksi dan biaya simpan ini disebabkan karena perusahaan berproduksi dalam jumlah yang banyak untuk produk-produk jerrycan (sekitar 15% dari permintaan aktual), sehingga mengakibatkan biaya produksi dan biaya simpan yang tinggi. Sedangkan pada metode usulan hanya berproduksi berdasarkan prediksi permintaan selama 6 bulan, sehingga pada bulan Mei 2002 untuk produk jenycan C16 banyak terjadi lost sales (7,832 dos), karena ternyata pada bulan Mei terjadi lonjakan permintaan. Sehingga mengakibatkan biaya lost sales yang besar pada produk jenycan C16 (Rp 114,480,688). Total profit untuk produk Cl hingga C15 untuk metode perusahaan sebesar Rp 12,460,589,200, untuk metode usulan Rp 12,556,657,740. Selisihprofit antara metode usulan dan metode perusahaan untuk produk C1 hingga C15 adalah Rp 96,068,540 Untuk sistem distribusi daerah Surabaya berdasarkan metode perusahaan terdapat 5 faktur yang mengalami keterlambatan. Sedangkan pada metode usulan tidak terdapat keterlambatan. Pada metode usulan ini pembagian region dilakukan setelah menerima faktur dan dibuat algoritma yang memberikan langkah-langkah untuk menentukan jadwal keberangkatan dan pengalokasian armada transportasi sesuai dengan kapasitas dan daerahnya sehingga setiap orang yang menerima faktur dapat melakukan pengalokasian annada transportasi dan menentukan jadwal keberangkatan armada.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 25 Jun 2018 07:39
Last Modified: 25 Jun 2018 07:39
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/32573

Actions (login required)

View Item View Item