Analisis Perbaikan Layout Pabrik pada Divisi Peralatan Pelabuhan dan Industri Proses di PT. Barata Indonesia, Gresik

Prihatini, Rieta (2005) Analisis Perbaikan Layout Pabrik pada Divisi Peralatan Pelabuhan dan Industri Proses di PT. Barata Indonesia, Gresik. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2501_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2501_Abstrak.pdf

Download (92kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135329

Abstract

Perusahaan PT. Barata Indonesia yang berlokasi di Jalan Ngagel Surabaya merupakan salah satu perusahaan BUMN di Surabaya yang telah berdiri sejak tahun 1924 yang bergerak di bidang manufaktur dan sistem produksinya beJjalan secara job order. Adanya Peraturan Pemerintah yang menyatakan bahwa suatu pahrik tidak boleh berada di dalam lokasi kota besar, menyebabkan PT. Barata Indonesia harus merelokasi pahrilmya PT. Barata Indonesia sudah memiliki rancangan layout dari tiap-tiap divisi di lokasi pabrik yang baru dan menginginkan rancangan layout baru tersebut dianalisis dengan baik. Setelah dilakukan analisis diperoleh layout terbaik berdasarkan material handling yang terdiri dari 2 bagian, yaitu biaya (cost) dan waktu (time) serta utilisasi mesin dan peralatan pemindahan bahan (Material Handling Equipment) yang digunakan selama proses produksi. Hasil dari pengolahan data diperoleh nilai total kontribusi atau biaya perpindahan material (Material Handling Cost) untuk layout rencana perusahaan sebesar Rp. 35.938.064,-, layout usulan sebesar Rp. 34.442.904,-sedangkan untuk layout usulan 2 sebesar Rp. 34.326.412,-. Hal ini dikarenakan adanya pertukaran beberapa departem.en yaitu Morking dan Cutting (D), departemen Drilling dan Grinding (C), departemen Bending dan Rolling (E), departernen Pengepresan dan Rolling (F), dan departemen Perakitan 5 (J). Langkah selanjutnya adalah dilakukan pembuatan simulasi dengan menggunakan layout rencana pen!S8haan, usulan dan usulan 2. Dilihat dari output simulasi diperoleh bahwa persentase utilisasi pada layout usulan dan layout usulan 2 mengalami peningkatan dibandingkan dengan layout rencana perusahaan. Layout rencana perusahaan utilisasi mesin l.l 07 sebesar 97,22%, layout usulan 97,24o/o, dan layout usu1an 2 sebesar 97,23%. Pada simulasi menggunakan layout rencana perusahaan, usulan dan usulan 2 sarna-sarna terjadi blocked pada mesin 1.107. Hal ini teJjadi karena entity Stay Vane yang diproses di mesin 1.107 cukup banyak dengan jumlah setiap kali kedatangan 20 unit Sehingga mengakibatkan entity blocked yang culrup besar pada entity Stay Vane sebesar 85,74% (layout rencana perusahaan dan layout usulan) sedangkan pada kryout usulan 2 adalah 85,75%. Mesin yang persentase operasinya paling besar teijadi pada mesin 1.33.18 (layout rencana perusahaan dan layout usulan 2) sebesar 96,37%, bedanya pada layout usulan dikeijakan di mesin 1.33.1A. Kondisi waiting yang tertinggi pada kryout rencana perusahaan dan usulan terjadi pada C.42 yaitu sebesar 21,29"/o, hal ini disebabkan karena C.42 harus menunggu entity komponen Stay Ring Upper, komponen Stay Ring Lower, dan komponen Spiral Casing selesai dari proses sebelumnya Pada layout usulan 2 terjadi penurunan persentase mesin C.42 menunggu kedatangan entity Iainnya sebesar 0,01 o/o, hal ini disebabkan proses perpindahan material yang lebih cepat. Persentase waiting dari mesin C.42 mengakibatkan persentase suatu entity menunggu entity lainnya menjadi tinggi yang tilrjadi pada komponen Stay Ring Lower yaitu juga sebesar 93,09%. Pada penggunaan rei 2 pada layout usulan terjadi peningkatan efisiensi waktu dikarenakan proses yang lebih cepat. Untuk penggunaan material handling equipment yaitu crane, pada simulasi dengan menggunakan layout rencana perusahaan dan usulan diperoleh bahwa persentase utilisasi yang paling besar yaitu pada crane 3 sebesar 0,06% sedangkan pada layout usulan 2 crane 7 sebesar 0,06% dengan persentase untuk memindahkan suatu entity 0,03% dan persentase untuk berjalan ke lokasi 0,03%. Persentase yang diperlukan untuk membuat 3 unit Water Turbine adalah sebesar 97,88% dari total waktu keseluruhan (selarna simulasi berjalan) baik pada layout rencana perusahaan maupun layout usulan. Pada layout usulan 2 persen~e yang diperlukan untuk membuat 3 unit Water Turbine adalah sebesar 97,90% dari total waktu keseluruhan (selarna simulasi beijalan). Dengan penerapan layout usulan 2 ini diperoleh rata-rata waktu untuk memproduksi satu unit Water Turbine mengalami penurunan, pada kryout rencana perusahaan waktu yang diperlukan adalah sebesar 553,065333 jam, pada layout usulan waktu yang diperlukan adalah sebesar 553,061667 jam sedangkan padalayout usulan 2 waktu yang diperlukan menjadi 553,060333 jam.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 02 Jul 2018 01:50
Last Modified: 02 Jul 2018 01:50
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/32601

Actions (login required)

View Item View Item