SARI, YUDI EKA (2012) Perancangan Jaringan Distribusi LPG 3 Kg Di Malang, Jawa Timur. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Program konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau dalam bahasa Indonesia disebut elpiji, kemasan tabung 3 kg bersubsidi telah dilakukan sejak tahun 2007 dan masih terus berjalan. Sistem distribusi yang digunakan dalam pendistribusian LPG 3 kg selama ini adalah sistem distribusi terbuka. Melalui sistem distribusi terbuka, distribusi dari depot menuju SPBE(Stasiun Pengisian Bulk Elpiji)/SPPBE(Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) masih belum dikontrol. SPBE/SPPBE dapat dengan leluasa memesan LPG ke depot sesuai dengan kebutuhan mereka dan distribusi kepenyalur serta sub penyalur juga atas dasar kesepakatan tanpa ada quantity control. Hal ini memunculkan penyalahgunaan LPG 3 kg bersubsidi, seperti pembelian LPG 3 kg yang dilakukan oleh orang yang mampu dan pemindahan isi tabung 3 kg ke dalam tabung 12 kg. Untuk mengatasi penyalahgunaan yang terjadi, pemerintah mencanangkan program perubahan sistem dari sistem distribusi terbuka menjadi sistem distribusi tertutup. Malang adalah satu kota di Jawa Timur yang menjadi proyek percontohan pemerintah dalam penerapan sistem distribusi tertutup ini. Dengan adanya perubahan sistem ini maka perlu perancangan jaringan distribusi yang baru. Rancangan dibuat dalam dua alternatif. Alternatif pertama dibuat berdasarkan ketentuan pemerintah. Sedangkan alternatif kedua dibuat lebih menyesuaikan dengan kondisi kepentingan pihak SPBE/SPPBE dan penyalur. Metode pengerjaannnya di awali dengan menentukan rantai distribusi SPBE/SPPBE-penyalur-desa/kelurahan dan jumlah LPG 3 kg yang didistribusikan untuk kedua alternatif. Kemudian menentukan safety stock untuk masing-masing SPBE/SPPBE. Setelah itu melakukan studi kasus perbandingan jarak awal dengan hasil alternatif kedua. Dari jumlah LPG 3 kg yang didistribusikan dan safety stock tersebut kemudian ditentukan anggaran APBN untuk subsidi LPG 3 kg dan dibandingkan dengan anggaran APBN untuk subsidi LPG 3 kg historis (November 2011-April 2012) serta mengidentifikasi hal-hal yang mungkin terjadi pada saat implementasi. Dari hasil running Lingo, akan didapatkan rantai jaringan distribusi mulai dari PBE/SPPBE, penyalur dan desa/kelurahan yang didistribusi. Jumlah LPG 3 kg yang didistribusikan adalah 78400 tabung per hari dengan safety stock sebanyak 156800 tabung. Anggaran subsidi LPG 3 kg dari hasil alternatif pertama dan alternatif kedua adalah Rp 429.276.337.309,869 per tahun dan Rp 2.861.842.248,732 untuk subsidi safety stock. Total anggaran subsidi pertahun adalah Rp 432.138.179.558,602. Total anggaran subsidi ini lebih kecil dibandingkan dengan anggaran APBN realisasi distribusi bulan November 2011-April 2012. Jika dibandingkan dalam kurun waktu 6 bulan, terdapat efisiensi anggaran sebesar 10,7%. Total jarak alternatif pertama (7436,65 km) lebih dekat dibandingkan total jarak alternatif kedua (7766,35 km) sehingga alternatif pertama akan digunakan sebagai alternatif utama. Alternatif kedua digunakan jika alternatif pertama tidak dapat diterapkan atau ditolak oleh para pelaku distribusi LPG 3 kg. Untuk mencegah timbulnya gejolak dan kelangkaan LPG 3 kg masyarakat maka perlu adanya langkah penanggulangan, yaitu dengan membuat sistem informasi manajemen hingga tingkat konsumen. Masyarakat yang berhak dan Usaha Mikro sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah akan diberi Kartu Kendali yang harus dibawa setiap kali konsumen membeli LPG 3 kg bersubsidi.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | sistem distribusi tertutup, subsidi, dan LPG 3 kg,. |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 26 Mar 2013 02:18 |
Last Modified: | 26 Mar 2013 02:18 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/3271 |
Actions (login required)
View Item |