Ongko, Elizabeth Suryani (2009) Hubungan antara Persepsi terhadap Dukungan Sosial dan Motivasi Belajar Musik pada Remaja. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
ED_360_Abstrak.pdf Download (35kB) | Preview |
Abstract
Adanya berbagai penelitian yang mengungkapkan mengenai manfaat belajar musik membuat adanya peningkatan jumlah peminat belajar musik, khususnya pada usia anak-anak. Walaupun demikian, tidak semua anak tersebut mampu bertahan untuk tetap belajar musik di usia remaja. Remaja adalah individu yang berada pada fase pencarian jati diri yang banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Adanya kegiatan musik berkelompok adalah suatu wadah agar remaja dapat tetap bermain musik, namun juga dapat tetap bersosialisasi. Dalam mempelajari musik, diperlukan motivasi belajar musik yang merupakan suatu hal yang juga dapat berkembang ketika ada dukungan sosial. Namun, bagaimana persepsi remaja terhadap dukungan sosial yang ada mempengaruhi remaja dalam menanggapi dukungan sosial yang diterimanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi remaja terhadap dukungan sosial dengan motivasi belajar musik pada remaja usia 12-18 tahun. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 101 remaja usia 12-18 tahun yang mengikuti kursus musik secara privat dan mengikuti kegaiatan musik berkelompok di tempat belajar musik X, Y, dan Z. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode quota sampling. Pengumpulan data menggunakan skala buatan peneliti dan angket terbuka. Uji hipotesis dengan menggunakan Korelasi Kendall-Spearman dengan bantuan SPSS versi 16 for windows. Dari uji hipotesis yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian, akhirnya disimpulkan kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap dukungan sosial (ayah, ibu, guru, teman) dan motivasi belajar musik pada remaja. Hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap dukungan orang tua (ayah dan ibu) dan motivasi belajar musik pada remaja bisa terjadi karena pada kenyataannya orang tua memang turut mengambil peran dalam proses belajar musik remaja. Walaupun persepsi remaja terhadap intensitas dukungan orang tua tidak tinggi, namun adanya dukungan yang bermakna secara kualitas membuat remaja memiliki persepsi yang positif terhadap dukungan ayah dan ibu. Hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap dukungan guru dan motivasi belajar musik pada remaja bisa terjadi karena keberadaan guru sebagai pengajar privat yang memiliki kompetensi lebih dari remaja secara intens memberikan dukungan yang rutin dan dipersepsi secara positif oleh remaja. Berbeda dengan dukungan teman yang tidak memiliki intensitas tinggi namun dipersepsi secara positif oleh remaja. Hal ini disebabkan karena remaja berada pada tahap yang lebih memprioritaskan peers. Oleh karena itu, walaupun keberadaan peers tidak sama intensnya dengan keberadaan guru, hal ini tetap dipersepsi remaja sebagai suatu dukungan yang positif. Akhirnya, persepsi yang positif mampu mempertahankan dan meningkatkan motivasi belajar musik pada remaja.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Persepsi terhadap dukungan sosial, motivasi belajar musik, remaja. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 07 Aug 2018 01:43 |
Last Modified: | 07 Aug 2018 01:43 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/32894 |
Actions (login required)
View Item |