SETIAWAN, YANWAR (2012) Dokumentasi dan Implementasi ISO 9001:2008 di BPR Intan Nasional, Gresik. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Dalam dunia usaha yang semakin kompleks dan kompetitif, setiap perusahaan baik manufaktur maupun jasa yang ingin tetap bertahan dan berhasil harus mampu menghadapi setiap tantangan dan berorientasi pada visi dan misi dalam perusahaan. Salah satunya adalah dengan tetap menjaga kualitas atau mutu sebagai budaya organisasi, bukan hanya pelengkap dari sebuah produk. Kualitas yang baik dapat diimplementasikan di seluruh aspek perusahaan mulai dari penjualan produk hingga adanya pelayanan lanjutan setelah penjualan. Demikian pula yang sedang dialami oleh BPR Intan Nasional, dengan seiring berjalannya waktu selalu ingin memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki. Namun dengan bertambah kembangnya perusahaan seringkali menghadapi permasalahan internal maupun external. Contoh permasalahan yang dihadapi oleh pihak internal adalah sering kali terjadinya kredit macet, kekurangan kelengkapan dari adminstrasi dan adanya persaingan yang ketat sedangkan dari pihak external adalah sering adanya keluhan konsumen berkenaan dengan adanya pemenuhan prosedur (syarat) yang sulit maupun keluhan proses–proses yang lama. Oleh sebab itu perusahaan ingin memperbaiki sistem manajemen dengan cara mengimplementasikan ISO guna mencapai standar mutu untuk kepuasan konsumen. Untuk memperbaiki proses-proses tersebut, maka dibuatlah suatu sistem manajemen yang terstandar didalam perusahaan. Proses tersebut diawali dengan identifikasi gap untuk mengetahui pada klausul mana letak kelemahan perusahaan. Untuk memperbaiki proses-proses tersebut, maka dibuatlah suatu sistem manajemen yang terstandar didalam perusahaan. Proses tersebut diawali dengan identifikasi gap untuk mengetahui ketidaksesuaian tiap klausul. Dari identifikasi gap didapatkan ketidak sesuaian pada klausul 4,5,6,7 dan 8 sebesar 24,62%, 19,64%, 0%, 0% dan 7,32%. Setelah diketahui hasil tersebut, dilakukan proses perancangan prosedur mutu dan formulir mutu. Prosedur yang dimaksud adalah enam prosedur wajib serta beberapa prosedur untuk meningkatkan kinerja. Untuk mendapatkan data, dilakukan wawancara kepada pimpinan dari perusahaan yang mengetahui dengan jelas proses berlangsungnya perusahaan dari awal hingga akhir. Selain itu dilakukan pengamatan langsung dan wawancara singkat kepada beberapa karyawan di perusahaan. Setelah data dirasa cukup, maka dilakukan proses perancangan. Proses perancangan ini juga berupa usulan perbaikan kinerja yang dirasa dapat memperbaiki proses pada perusahaan Untuk mengetahui keefektifan proses perancangan yang telah dibuat, maka dilakukan proses implementasi selama dua minggu pada perusahaan. Proses implementasi dilakukan pada empat prosedur. Yang terdiri dari prosedur pengendalian produk tidak sesuai, prosedur tindakan koreksi, prosedur tindakan pencegahan dan survey kepuasan nasabah. Dalam implementasi prosedur produk tidak sesuai didapatkan beberapa hal misalkan adanya kredit macet, salah penulisan nominal uang, tidak menempelkan materai sesuai dengan tempatnya, salah perhitungan denda, salah input warna kendaraan serta didapatinya legalitas yang kurang. Maka dengan dilakukannya implementasi ini kesalahan yang timbul dapat diminimalkan dengan melakukan prosedur tindakan koreksi dan prosedur tindakan pencegahan. Contoh tindakan koreksi untuk kredit macet adalah dengan melakukan konfirmasi pembayaran dan checking ulang jatuh tempo serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk kredit macet adalah dengan melakukan survey dengan ketat serta melakukan pemantauan secara berkala. Dengan melakukan implementasi ketiga prosedur wajib ini berdampak signifikan terhadap kelancaran bank. Hal ini dapat dilihat ketika sebelum dilakukan implementasi kisaran kredit macet yang ditanggung oleh bank sebesar 2 - 2,2% namun ketika dilakukan implementasi angka tersebut mengalami penurunan sebesar 1,89 - 1,97%. Hal ini berdampak langsung kepada kegiatan opersional bank karena secara tidak langsung dengan turunnya kredit macet akan berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran yang diterima dari debitur dan akan berpengaruh terhadap labaperusahaan. Karena dengan diterapkan prosedur ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kinerjannya dan selalu melakukan perbaikan secara berkelanjutan serta dapat dengan segera menemukan solusi dari masalah yang dihadapi baik permasalahan internal maupun external. Sedangkan untuk hasil penilaian kepuasan nasabah terkait layanan yang diberikan BPR Intan Nasional mendapatkan penilaian yang baik dari nasabahnya.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ISO, prosedur mutu, formulir mutu. |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 23 Mar 2013 03:47 |
Last Modified: | 23 Mar 2013 03:47 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/3291 |
Actions (login required)
View Item |