Perencanaan Produksi dan Persediaan Bahan baku Minuman Instan di PT. Karunia Alam Segar Surabaya

Sutanto, Rieka Sari (2003) Perencanaan Produksi dan Persediaan Bahan baku Minuman Instan di PT. Karunia Alam Segar Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_1875_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_1875_Abstrak.pdf

Download (113kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/136025

Abstract

PT Karunia Alam Segar adalah perusahaan yang memproduksi minuman instan yaitu JasJus dan Segar Dingin. Selama ini perusahaan sering salah dalam merencanakan produksi untuk periode tertentu, sehingga mengakibatkan stockout pada jenis-jenis tertentu pada periode tertentu dan over-production untuk jenis­ jenis tertentu pada periode tertentu pula. Selain itu, karena bahan baku essense merupakan bahan baku impor, maka perusahaan selalu memesan dengan jumlah yang berlebih. Hal ini mengakibatkan biaya simpan untuk bahan baku essense sangat tinggi. Perencanaan produksi diperlukan untuk menentukan jumlah permintaan dari masing-masing produk untuk tiap periode di masa yang akan datang. Jumlah permintaan tersebut diperoleh dari hasil peramalan dengan bantuan program Statgraphic Plus for Windows versi 4.0 dan Minitab 13.30. Setelah diketahui jumlah permintaan berdasarkan hasil peramalan, dapat dibuat perencanaan produksi yang lebih detail untuk mengetahui jumlah jam kerja yang diperlukan untuk memproduksi masing-masing jenis produk dari hasil peramalan. Dari hasil perbandingan perencanaan produksi metode perusahaan dan metode usulan dapat disimpulkan bahwa metode usulan menghasilkan biaya produksi, biaya simpan dan biaya backorder yang lebih kecil dibandingkan dengan metode perusaha . Selisih biaya produksi adalah sebesar Rp 1.654.185.966/3 bulan atau terjadi penghematan biaya produksi sebesar 12 04 %. Selisih biaya simpan metode perusahaan dengan metode usulan adalah sebesar Rp 26.088.138,66/ 3 bulan atau sebesar 43,12 %, sedangkan. selisih biaya backorder metode perusahaan dengan metode usulan adalah sebesar Rp 652.065,81/3 bulan atau sebesar 17,04 °/o. Jika . dilihat dari profit yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode usulan, profit dapat ditingkatkan sebesar 1,55 % atau sebesar Rp 24.088.162,963 bulan. Dari perhitungan bahan baku essense dapat disimpulkan bahwa metode FOQ multiple item menghasilkan total biaya (terdiri dari biaya pembelian, biaya pemesanan dan biaya simpan) yang lebih murah dibandingkan dengan metode perusahaan dimana total biaya bahan baku essense dengan metode FOQ multiple item adalah sebesar US$ 225.642,59/ 3 bulan sedangkan dengan metode perusahaan adalah sebesar US$ 334.745,18/3 bulan. Penghematan yang terjadi sebesar 32,39 %; sehingga untuk periode perencanaan September-November 2002, pembelian bahan baku essense dilakukan dengan menggunakan metode FOQ multiple item dimana pemesanan dilakukan jika stok bahan baku essense di gudang telah mencapai titik reorder point. Jumlah pemesanan optimal untuk essense rasa melon adalah sebesar 319 kg dengan titik reorder point 456 kg, jumlah pemesanan optimal untuk essense rasa strawberi adalah sebesar 731 kg dengan titik reorder point 703 kg, jumlah pemesanan optimal untuk essense rasa lemon adalah sebesar 676 kg dengan titik reorder point 683 kg, sedangkan jumlah pemesanan optimal untuk essense rasa jeruk adalah sebesar 846 kg dengan titik reorder point 940 kg.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 16 Aug 2018 08:16
Last Modified: 16 Aug 2018 08:16
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/33061

Actions (login required)

View Item View Item