Peran Modal Psikologis sebagai Mediator pada Hubungan antara Konflik Kerja-Keluarga dengan Burnout

Yudi, Giovanna (2018) Peran Modal Psikologis sebagai Mediator pada Hubungan antara Konflik Kerja-Keluarga dengan Burnout. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of IN_1251_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
IN_1251_Abstrak.pdf

Download (149kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/249797

Abstract

Maslach dan Jackson menjelaskan burnout sebagai sebuah sindrom kelelahan emosi dan sinisme yang muncul pada individu yang melakukan beberapa jenis pekerjaan. Seseorang yang mengalami kondisi burnout akan mengalami putus asa, kehilangan motivasi, bersikap acuh tak acuh dan juga depresi. Terdapat tiga dimensi dari burnout, yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan personal accomplishment. Kondisi burnout bisa disebabkan oleh munculnya konflik yang memengaruhi kehidupan pekerjaan dan kehidupan keluarga secara bersamaan sekaligus ataupun hanya pada satu domain. Sebagai upaya penurunan burnout, perlu adanya suatu sumber yakni sumber daya atau modal psikologis yang sudah dimiliki oleh masing-masing individu, berupa hope, self-efficacy, resilience, dan optimism. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional study menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan melakukan survei pada sampel yang diambil melalui teknik purposive sampling. Sampel penelitian merupakan perawat perempuan, telah menikah dan memiliki anak berusia dibawah 21 tahun yang tinggal bersama. Penelitian ini mengusung desain penelitian menggunakan variabel mediator, yakni modal psikologis, dimana variabel tersebut memediasi hubungan antara konflik kerja-keluarga dengan burnout. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal psikologis tidak berfungsi sebagai mediator pada hubungan antara konflik kerja-keluarga dengan burnout (ß2 x ß3 = 0,013 x 0,019 = 0,000247; p-value > 0,05). Sedangkan hubungan langsung menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara konflik kerja-keluarga dengan burnout (β1 = 0,465; p-value < 0,05). Artinya, semakin tinggi konflik yang dialami seseorang, maka semakin tinggi pula burnout yang dialami. Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait untuk mengadakan kegiatan seperti gathering atau self-help group dengan tujuan sharing pengalaman dalam mengatasi konflik maupun mengadakan pelatihan penurunan konflik, misalnya dengan memberikan pelatihan keterampilan mengelola dan mengatasi stres, kemampuan interpersonal, keterampilan sosial, pentingnya dukungan sosial dan dukungan pasangan, serta manajemen waktu.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: burnout, modal psikologis, konflik kerja-keluarga, perawat.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 06 Sep 2018 07:47
Last Modified: 06 Sep 2018 07:47
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/33359

Actions (login required)

View Item View Item