Analisis Efektifitas Antibiotik pada Curettage dengan Studi Penggunaan Antibiotik Sefazolin Injeksi di RS.PKU Muhammadiyah Surabaya

Handayani, Dwi (2017) Analisis Efektifitas Antibiotik pada Curettage dengan Studi Penggunaan Antibiotik Sefazolin Injeksi di RS.PKU Muhammadiyah Surabaya. Masters thesis, University of Surabaya.

[thumbnail of MFK_181_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
MFK_181_Abstrak.pdf

Download (58kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/249593

Abstract

Latar belakang: Curettage merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam kasus-kasus obstetrik dan gynokologi. Pada semua prosedur obgyn, pemberian antibiotik telah terbukti dapat menurunkan infeksi, sedangkan pemberian antibiotik pada curettage belum jelas dan masih kontroversial manfaatnya. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa antibiotik pada curettage terbukti tidak efektif dalam menurunkan kejadian infeksi namun penelitian lainnya justru menyebutkan bahwa antibiotik pada curettage efektif dalam menurunkan kejadian infeksi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan anti biotik pada curettage dalam mencegah kejadian PID (Pelvic inflammatory disease). Metode: Uji klinis acak terkontrol dengan metode RCT ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas antibiotik pada curettage di RS.Muhammadiyah Surabaya dengan mengamati perbedaan 6 parameter uji yaitu: leukosit, laju endap darah (LED), suhu, nyeri, perubahan cairan vagina, dan perdarahan. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Mei-September 2015 didapatkan sebanyak 40 pasien, dilanjutkan pada bulan Maret-Juli 2016 didapatkan 20 pasien. Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan pada ke 5 parameter yaitu: leukosit, LED, temperatur, perdarahan, dan vaginal discharge antara kelompok A, kelompok B, dan kelompok C, tetapi ada perbedaan signifikan pada nyeri dari ketiga kelompok tersebut, kelompok A (kelompok yang mendapatkan antibiotik sefazolin dan antibiotik post curettage), kelompok B (kelompok yang mendapatkan antibiotik sefazolin injeksi tanpa antibiotik post curettage), kelompok C (kelompok yang tidak mendapatkan antibiotik sefazolin injkesi tetapi mendapatkan antibiotik post curettage), tetapi ada perbedaan signifikan pada nyeri dari ketiga kelompok tersebut. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antibiotik tidak diperlukan untuk tindakan curettage.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Curettage, sefazolin injeksi, efektifitas antibiotik
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Clinical Pharmacy
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 11 Oct 2018 07:33
Last Modified: 11 Oct 2018 07:33
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/33632

Actions (login required)

View Item View Item