Tan, Djin Fang (2004) Pengukuran Performansi Logistik Swalayan X di Semarang. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_2151_Abstrak.pdf Download (89kB) | Preview |
Abstract
Memasuki era globalisasi, Swalayan X sebagai salah satu retailer akan menghadapi tantangan yang semakin berat dengan masuknya pesaing-pesaing barn dalam bisnis retail yang masing-masing memiliki keunggulan tertentu. Oleh karena itu, Swalayan X harns mempersiapkan diri dengan menerapkan strategi yang tepat serta memperbaiki selurnh komponen dalam pernsahaan mulai dari pemilihan supplier sampai dengan pelayanan kepada konsumen. Dengan kata lain, Swalayan X perlu menganalisis komponen-komponen logistiknya secara terintegrasi agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen dan menerapkan strategi yang tepat serta terns beradaptasi dengan pernbahan situasi yang terjadi agar bisa terns bertahan dalam persaingan. Untuk itu terlebih dahulu harns diketahui kondisi komponen logistik pernsahaan saat ini dengan mengukur performansi dari masing-masing komponen logistik tersebut. Setelah mengetahui kondisi komponen logistik pernsahaan saat ini, kemudian dilakukan tindakan perbaikan terhadap komponen yang kinerjanya kurang baik agar nantinya selurnh komponen logistik pernsahaan memiliki kinerja yang baik dan saling mendukung dalam menciptakan pelayanan yang baik bagi konsumen. Sebelum melakukan pengukuran performansi logistik, dilakukan perancangan scorecard pengukuran yang dibuat berdasarkan konsep berpikir Balanced Scorecard. Perancangan scorecard ini dimulai dengan mengidentifikasi keinginan pasar, analisis SWOT dan kemudian menerjemahkan strategi ke dalam aktivitas logistik swalayan. Scorecard pengukuran performansi logistik yang dirancang terdiri dari lima perspektif yang mana mernpakan gabungan dari aktivitas-aktivitas utama swalayan yaitu purchasing, warehouse management, selling dan service ditambah perspektif supplier. Dari hasil pengukuran didapatkan indeks performansi Swalayan X tahun 2001 untuk periode Januari-Maret sebesar 3.000 (kinerja baik), periode April-Juni sebesar 2.9623 (kinerja baik), periode Juli-September sebesar 2.8555 (kinerja baik) dan periode Oktober-Desember sebesar 2.9623 (kinerja baik). Walaupun dari semua periode pengukuran performansi diperoleh indeks performansi yang sudah baik, akan dilakukan usaha perbaikan untuk meningkatkan performansi pada bagian yang pencapaiannya sudah baik tapi belum maksimal. Perbaikan dilakukan dengan membuat HOQ untuk kriteria-kriteria yang akan diperbaiki. Yang menjadi sisi what HOQ adalah kriteria dari hasil pengukuran performansi yang pencapaiannya belum maksimal ditambah kriteria dari hasil kuesioner yang kepentingannya di atas rata-rata tetapi kepuasannya di bawah rata-rata. Dengan berdiskusi dengan pihak manajemen Swalayan X, akan ditentukan langkah-langkah perbaikan. Langkah-langkah perbaikan tersebut kemudian diturnnkan menjadi action plan agar dapat direalisasikan. Dari HOQ tampak bahwa langkah perbaikan yang harns diprioritaskan adalah memberikan rencana penjualan swalayan kepada supplier, memperbaiki jadwal kebersihan, mengadakan pengawas kebersihan yang bertanggungjawab terhadap kebersihan swalayan, dan mensosialisasikan budaya kebersihan di setiap level organisasi.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 16 Jan 2019 01:47 |
Last Modified: | 16 Jan 2019 01:47 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/34124 |
Actions (login required)
View Item |