Grahani, Firsty Oktaria (2007) Spiritual Quotient (SQ) pada Siswa di Sekolah Berbasis Agama dan Sekolah Reguler. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
ED_306_Abstrak.pdf Download (32kB) | Preview |
Abstract
Spiritual Quotient (SQ) atau yang juga disebut sebagai kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang dapat membuat manusia mampu memaknai kehidupan, yaitu mampu bertindak dan berperilaku sesuai dengan situasi dan kondisi, memiliki tujuan, visi dan misi dalam hidup. Kecerdasan ini membuat individu berperilaku arif dan bijaksana dalam kehidupan. Pengembangan SQ dapat dilakukan melalui dunia pendidikan, yaitu melalui materi-materi yang berkaitan dengan pendidikan agama maupun non-agama (seperti PPKn, pendidikan etika, moral, dan budi pekerti). Materi yang berkaitan dengan pendidikan agama pada siswa di sekolah berbasis agama diberikan dengan intensitas yang lebih dan metode yang digunakan juga bervariasi dibandingkan pada sekolah reguler. Dengan demikian, SQ pada siswa sekolah berbasis agama lebih berkembang daripada siswa sekolah reguler. Namun, berdasarkan hasil survey awal pada siswa di sekolah berbasis agama terdapat pelanggaran-pelanggaran terkait dengan 9 aspek SQ seperti membolos dan dalam berteman pilih-pilih. Fenomena tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengetahui perbedaan SQ siswa pada sekolah berbasis agama dengan sekolah reguler. Manfaat pengembangan SQ pada siswa, yaitu dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di Indonesia, karena dengan SQ yang tinggi nantinya para siswa tersebut mampu untuk menjadi generasi penerus yang memiliki akhlak dan moral yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perbedaan SQ pada siswa di sekolah berbasis agama dan sekolah reguler dan memperoleh gambaran mengenai profil SQ pada remaja khususnya siswa SMA. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah angket dan observasi. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan teknik uji t, yaitu independent sample t-test. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan antara SQ yang dimiliki siswa pada sekolah berbasis agama dan sekolah reguler. Hal ini terjadi karena pada kedua jenis sekolah, pengembangan SQ telah dilakukan, namun metode dan materi yang disampaikan pada siswa terkait SQ berbeda. Untuk sekolah berbasis agama pengembangan SQ dilakukan melalui materi keagamaan sedangkan pada sekolah reguler dilakukan melalui pendidikan etika, moral dan budi pekerti.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Spiritual Quotient (SQ), sekolah berbasis agama, sekolah reguler |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 21 Mar 2019 04:43 |
Last Modified: | 21 Mar 2019 04:43 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/34531 |
Actions (login required)
View Item |