Studi percontohan edukasi berbasis masyarakat dengan pendekatan terstruktur dalam mendorong perilaku cerdas menggunakan obat

Wibowo, Yosi Irawati and Setiadi, Antonius Adji Prayitno and Wibowo, Ika Mulyono Putri and Brata, Cecilia and Halim, Steven Victoria and Wardhani , Susilo Ari (2019) Studi percontohan edukasi berbasis masyarakat dengan pendekatan terstruktur dalam mendorong perilaku cerdas menggunakan obat. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2019, 13-15 Maret 2019, Bandung. (Unpublished)

[thumbnail of YIW_abstract PIT.pdf]
Preview
PDF
YIW_abstract PIT.pdf

Download (144kB) | Preview

Abstract

Latar belakang: Dalam mewujudkan Program Indonesia Sehat, Pemerintah Indonesia menginisiasi ‘Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat’ (GeMa CerMat) sebagai program edukasi berbasis masyarakat untuk mendorong perilaku swamedikasi yang bertanggung jawab. Penelitian terdahulu menunjukkan perlunya dikembangkan modul pelatihan yang lebih terstruktur agar diperoleh pemahaman yang mendasar (konsep). Tujuan: untuk mengevaluasi implementasi pendekatan yang terstruktur dalam edukasi berbasis masyarakat terkait penggunaan obat swamedikasi Metode: Studi percontohan edukasi berbasis masyarakat dilakukan di Kabupaten Ngawi dengan melibatkan anggota masyarakat sebagai peserta dan apoteker sebagai fasilitator. Edukasi dilakukan menggunakan modul dengan pendekatan terstruktur: 1) pengenalan informasi yang tertera pada 1 kemasan obat (nama obat/komposisi, indikasi, penandaan, aturan pakai, efek samping, cara penyimpanan), 2) latihan mengenali informasi pada beberapa contoh obat, dan 3) latihan menggunakan paket obat. Pengetahuan peserta dievaluasi menggunakan skor pre-/post-test (perbedaan skor diuji menggunakan Wilcoxon-signed rank tests). Focus Group Discussion (FGD) dilakukan dengan fasilitator dan peserta terkait proses edukasi terstruktur. Hasil penelitian: Total 39 peserta dan 8 fasilitator terlibat dalam edukasi terstruktur. Hasil pre-/post-test menunjukkan bahwa pengetahuan peserta meningkat secara signifikan (12,56 versus 13,38; p=0,002); peningkatan terutama terkait nama obat/komposisi (p=0,039), indikasi (p= 0,023), dan penandaan obat (p= 0,016). Hasil 6 FGD peserta dan 2 FGD fasilitator terkait proses edukasi terstruktur ini menunjukkan respon yang positif, baik dari aspek fasilitator (kompetensi dan pembawaan), topik/materi, strategi penyampaian (metode, sistematika, bahasa, alat peraga, dan rasio fasilitator versus peserta), dan penyelenggaraan acara. Namun, pemilihan topik dan strategi penyampaian perlu lebih difokuskan pada karakteristik peserta tertentu, seperti lanjut usia dan buta huruf. Kesimpulan: Proses edukasi terstruktur ini berpotensi dalam memfasilitasi peserta untuk mencapai pemahaman konsep terkait informasi yang tesedia dalam kemasan obat. Kerjasama antar pemangku kepentingan diperlukan untuk pengembangan model edukasi terstruktur yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat lokal.

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Uncontrolled Keywords: edukasi berbasis masyarakat, apoteker, modul, swamedikasi, Indonesia
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Yosi Irawati Wibowo 202026
Date Deposited: 25 Mar 2019 06:24
Last Modified: 24 Mar 2021 16:02
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/34559

Actions (login required)

View Item View Item