Perbaikan Kualitas Proses Produksi dan Pengeliminasian Waste dengan Pendekatan Lean Sigma di PT. Geluran Adikarya, Sidoarjo

Saputri, Regina Puspa Ayu (2018) Perbaikan Kualitas Proses Produksi dan Pengeliminasian Waste dengan Pendekatan Lean Sigma di PT. Geluran Adikarya, Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_4152_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_4152_Abstrak.pdf

Download (39kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/252413

Abstract

Tingginya persaingan bisnis dalam dunia industri saat ini membuat para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan. PT. Geluran Adikarya merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri tangki dan karoseri. Penelitian ini membahas tentang proses produksi tangki BBM dengan bahan dasar mild steel dengan kapasitas 16 kiloliter. Pada proses produksi, cacat yang dihasilkan cukup besar, sehingga diperlukan tindakan perbaikan pada proses produksi. Untuk mengatasi masalah yang ada pada proses produksi di PT. Geluran Adikarya digunakan metode Lean Sigma. Metode Lean Sigma ini menggunakan siklus DMAIC yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Pada tahap Define dilakukan wawancara pada pihak perusahaan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan pada proses produksi sehingga dapat diidentifikasi adanya non value added activity serta critical to quality pada masing-masing proses. Pada tahap Measure dilakukan pengumpulan data waktu untuk pembuatan Process Activity Mapping dan Value Stream Mapping. Pada tahap Analyze dilakukan analisis penyebab terjadinya waste dan cacat menggunakan Ishikawa dan FMEA. Pada tahap Improve dilakukan rancangan perbaikan untuk proses yang memiliki tingkat cacat tingi, kemudian dilakukan implementasi dan pengukuran perbaikan dengan membandingkan nilai sigma pada saat kondisi awal dan setelah perbaikan. Usulan perbaikan yang diimplementasi didiskusikan dengan pihak perusahan untuk memilih usulan perbaikan yang akan diterapkan. Penerapan perbaikan dibagi menjadi dua, yaitu penerapan untuk meminimalisir waste dan penerapan untuk meminimalisir cacat. Penerapan meminimalisir waste hanya dilakukan pada proses tiup, pemotongan dengan mesin, flanging, penandaan, assembly plat, dan roll. Penerapan yang dilakukan yaitu memberi cover / penutup terhadap material yang belum digunakan pada proses tiup, membuang hasil potong secara bersamaan pada proses pemotongan, mengganti kapur dengan spidol dan mengganti matras dengan bahan yang lebih kuat pada proses penandaan, memberi label nama pada rak penyimpanan pada proses assembly plat, dan membuat SOP untuk proses roll. Penerapan yang kedua dilakukan untuk meminimalisir cacat produk. Pada perbaikan ini, proses yang dilakukan penerapan hanya pada proses tiup dan proses flanging, karena tidak semua proses terdapat cacat sehingga nilai sigma = 6. Usulan perbaikan yang dilakukan pada proses tiup yaitu dengan mempertimbangkan material yang digunakan sebagai parameter pengukuran diameter ballfront dan baffle dikarenakan material yang sangat sensitif terhadap adanya getaran. Penerapan yang dilakukan pada proses tiup yaitu operator menjaga sensor proximity switch pada saat proses tiup berlangsung agar tidak bergerak. Pada proses flanging penerapan yang dilakukan yaitu dengan memberikan tanda untuk batas flanging dan membuat SOP. Pada tahap Control dilakukan pembuatan mekanisme kontrol untuk proses yang memiliki cacat yang tinggi. Pembuatan PAM dan VSM dilakukan untuk mengetahui PCE atau Process Cycle Efficiency untuk kondisi awal perusahaan dan setelah perbaikan. PCE awal perusahaan sebesar 78.88%, kemudian setelah dilakukan rancangan perbaikan dengan meminimalisir non value added activity yang terjadi PCE perusahaan naik menjadi 79.82%. Perhitungan nilai sigma dilakukan pada proses tiup dan flanging, karena proses lainnya memiliki penerimaan 100% sehingga tidak ada cacat pada proses tersebut. Nilai sigma awal pada proses tiup sebesar 2.39, dan pada proses flanging terdapat 2 nilai sigma karena memiliki jenis cacat yang berbeda. Nilai sigma proses flanging dengan jenis cacat atribut sebesar 2.8 dan nilai sigma jenis cacat variabel sebesar 2.38. Perhitungan nilai sigma setelah perbaikan pada proses tiup naik menjadi 2.58, dan nilai sigma pada proses flanging dengan jenis cacat atribut naik menjadi 2.9 dan untuk jenis cacat variabel naik menjadi 2.82.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Lean Sigma, waste, PCE, sigma, DMAIC
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 04 Apr 2019 02:36
Last Modified: 04 Apr 2019 02:36
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/34623

Actions (login required)

View Item View Item