Perbuatan Pidana Rk Terkait Pelanggaran Hak Atas Desain Industri Terhadap Alat Fitness Merek Muscle Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri

Kumala, Cynthia Carissa (2019) Perbuatan Pidana Rk Terkait Pelanggaran Hak Atas Desain Industri Terhadap Alat Fitness Merek Muscle Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of PI_1207_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
PI_1207_Abstrak.pdf

Download (127kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/253300

Abstract

Perkembangan globalisasi terutama pada sektor teknologi telah membawa dampak positif dan juga dampak negatif dalam sektor perdagangan di Indonesia, dimana dampak positifnya adalah membawa peningkatan yang sangat pesat dalam bertumbuh kembangnya sektor perdagangan dan perekonomian dan dampak negatifnya adalah mengakibatkan terjadinya berbagai macam kecurangan yang bersifat melawan hukum, tidak terkecuali terhadap desain industri. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya persaingan usaha yang sangat ketat dalam bidang bisnis dan perdagangan di Indonesia. Dimana dalam penelitian ini akan menganalisis mengenai tindak pidana atas perbuatan RK terkait pelanggaran hak atas desain industri terhadap alat fitness merek MUSCLE, bertujuan untuk mengetahui apakah perbuatan RK dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri. Perbuatan RK yang membuat dan menjual alat fitness yang memiliki kesamaan konfigurasi dengan alat fitness merek MUSCLE milik H yang telah didaftarkan hak desain industrinya dan menjualnya dengan harga di bawah harga pasaran alat fitness milik H dengan memanfaatkan situasi pasar yang telah mengenal alat fitness milik H tersebut telah memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 54 ayat (1)Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri. Atasperbuatannya RK dapat dikenakan pertanggungjawaban pidana. Pertama, perbuatanRK merupakan perbuatan pidana yang melanggar ketentuan Pasal 54 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri. Kedua, RK mampubertanggungjawab karena pada saat perbuatan tersebut dilakukannya RK sudah dewasadan tidak mengalami cacat jiwa dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit.Ketiga, RK memiliki salah satu bentuk kesalahan yaitu kesengajaan sebagai maksud.Keempat, RK dalam melakukan perbuatannya tidak ada daya paksa sehingga tidak adaalasan pemaaf.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: pelanggaran, hak desain industri.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 17 Jun 2019 07:37
Last Modified: 17 Jun 2019 07:37
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/34874

Actions (login required)

View Item View Item