Perancangan Model Penilaian Supplier Bahan Baku Utama dengan Metode Analytic Network Process di P.T. Citra Harapan Semesta, Sidoarjo

Andrian, Rendy (2007) Perancangan Model Penilaian Supplier Bahan Baku Utama dengan Metode Analytic Network Process di P.T. Citra Harapan Semesta, Sidoarjo. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2851_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2851_Abstrak.pdf

Download (36kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/134991

Abstract

Sejak krisis moneter tahun 1998, banyak perusahaan-perusahaan sepatu di Indonesia yang gulung tikar. Hal ini disebabkan perusahaan sepatu Indonesia kalah bersaing dengan perusahaan sepatu yang ada di Cina dan Vietnam. Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan sepatu Indonesia agar bisa tetap bersaing adalah membeli bahan baku ke supplier yang tepat. Dengan membeli ke supplier yang tepat, perusahaan bisa memperoleh bahan baku yang benar-benar sesuai dengan keinginannya. Untuk mendapatkan supplier yang tepat, perusahaan harus melakukan pemilihan supplier dengan cermat. P.T. Citra Harapan Semesta adalah perusahaan sepatu di Surabaya yang membeli semua bahan bakunya dari supplier. Perusahaan ini selalu melakukan proses penilaian supplier sebelum membeli bahan baku. Proses penilaian supplier ini tidak dilakukan dengan metode khusus dan hanya mempertimbangkan kriteria harga, kualitas, dan service supplier saja. Bahkan ada kecenderungan hanya satu dari ketiga kriteria tersebut yang diprioritaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria-kriteria yang dipakai P.T. Citra Harapan Semesta untuk menilai supplier bahan baku utama serta tingkat prioritasnya, merancang suatu model penilaian supplier, dan melakukan studi kasus dengan menggunakan model tersebut. Bahan baku utama yang digunakan perusahaan adalah kulit dan outsole. Metode yang dipakai untuk merancang model tersebut adalah analytic network process (ANP) yang dikemukakan oleh Saaty. ANP dipilih karena mampu membantu menyelesaikan masalah yang mempunyai banyak alternatif penyelesaian dan melibatkan banyak faktor. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan manager purchasing untuk mengetahui kriteria apa saja yang diperlukan untuk menilai supplier dan bagaimana interaksi antar kriteria tersebut. Hasilnya ada tiga kelompok kriteria dengan bobotnya masing-masing yaitu faktor utama yang terdiri dari harga (0,102828) dan kualitas (0,586159), service supplier terdiri dari kecepatan dan kemampuan menangani trouble (0,037648), ketepatan delivery (0,109105), kemampuan proses produksi (0,052022), kecepatan pembuatan sample (0,018592), dan kemudahan berkomunikasi (0,008553). Kelompok yang terakhir adalah others yang terdiri dari lokasi (0,007495), kinerja supplier di masa lalu (0,061032), dan lamanya hubungan (0,016567). Dari semua kriteria tersebut, model penilaian supplier dibuat. Untuk mendapatkan prioritas dari semua kriteria, manager purchasing diminta untuk melakukan perbandingan berpasangan antar kriteria. Hasilnya diolah dan didapatkan tingkat prioritas untuk semua kriteria. Hal terakhir yang dilakukan adalah studi kasus dengan menggunakan model yang telah dibuat sebelumnya. Kasus yang dipakai adalah penilaian supplier bahan baku kulit sapi. Ada tiga supplier yang dibandingkan di sini yaitu Prima Bangun, Nasional Jawa Kulit, dan Cisarua. Dari hasil studi kasus, bobot untuk masing-masing supplier adalah Cisarua (0,584073), Nasional Jawa Kulit (0,251240), Prima Bangun (0,164688). Maka dari itu, supplier yang terpilih adalah Cisarua. Hasil ini sama dengan keputusan perusahaan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 12 Aug 2019 07:19
Last Modified: 12 Aug 2019 07:19
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/35691

Actions (login required)

View Item View Item