Sutanto, Vina (2010) Hubungan antara Jenis Kelamin, Etnis dan Orientasi Nilai dengan Orientasi Moral pada Emerging Adulthood. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
S_265_Abstrak.pdf Download (41kB) | Preview |
Abstract
Orientasi moral adalah kecenderungan moral yang ada dalam diri individu(care ataujustice orientation).Istilah ini dimunculkan oleh Gilligan (1982) karenabeliau tidak setuju dengan tahapan perkembangan moral yang dikemukakan olehKholberg. Lebih lanjut lagi, Gilligan menyatakan bahwa perempuan akan lebihcenderung memiliki care orientation dan sebaliknya laki-laki akan lebihcenderung memiliki justice orientation. Penelitian-penelitian terdahulu lebihbanyak difokuskan pada negara-negara Barat, sehingga kali ini peneliti inginmelakukan penelitian dengan menggunakan teori Gilligan ini sebagai dasamya dinegara Indonesia, khususnya Surabaya. Adapun variabel prediktor yang akanditeliti disamping jenis kelamin adalah etnis dan orientasi nilai.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jeniskelamin, etnis, dan orientasi nilai dengan orientasi moral. Selain itu, melaluipenelitian ini peneliti juga ingin menggambarkan peran tempat tinggal dan budayaterhadap orientasi nilai dalam membentuk orientasi moral. Penelitian inimenggunakan 113 subjek yang berusia 18-25 tahun (emerging adulthood), dan.merupakan mahasiswa dari fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Subjekterbagi menjadi 20 laki-laki dan 93 perempuan (berdasarkan jenis kelamin), serta61 etnis Tiong Hoa dan 52 etnis Jawa (berdasarkan etnis). Pengambilan datadilakukan dengan menggunakan angket MMO (Measurement Moral Orientation)dan angket PYQ (Portrait Value Questionnaire). Adapun pengolahan datanyamenggunakan uji hubungan logistik regresi, analisis kelompok, dan uji perbedaanindependent sample t-test dan one way anova.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang tidaksignifikan antara jenis kelamin, etnis, dan orientasi nilai dengan orientasi moral(sig. 0.0846 > 0.05). Hal tersebut dikarenakan oleh kecilnya ketiga sumbangandari variabel prediktor terhadap terbentuknya orientasi moral, yaitu hanya sebesar5.3o/o saja. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa hal, antara lain kesamaantempat tinggal, usia subjek penelitian, dan keadaan dari lingkungan tempatdilaksanakannya penelitian. Melalui analisis lebih lanjut didapatkan pula beberapakekhasan dalam penelitian ini, antara lain (l) bagaimanapun juga laki-lakimemiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk memiliki justice orientationjikalau dibandingkan dengan perempuan, (2) bagaimanapun juga etnis Tiong Hoa(etnis minoritas) memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mem iliki justiceorientation), dan (3) adanya budaya kolektif dalam masyarakat Jawamenyebabkan kecenderungan care orientdtion pada warganya.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Orientasi Nilai, Orientasi Moral, Emerging Adulthood |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 12 Aug 2019 11:23 |
Last Modified: | 12 Aug 2019 11:23 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/35709 |
Actions (login required)
View Item |