Pemikiran dan Prioritas Hidup Ayah sebagai Orangtua Tunggal (Single Dad)

Noviastri, Christalina Noviastri (2007) Pemikiran dan Prioritas Hidup Ayah sebagai Orangtua Tunggal (Single Dad). [Undergraduate thesis]

[thumbnail of IN_809_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
IN_809_Abstrak.pdf

Download (34kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148579

Abstract

Dalam pandangan masyarakat dan budaya sekarang ini, banyak orang yang mempertanyakan “apa jadinya bila ayah menjadi single dad?”. Bila ibu menjadi orangtua tunggal seringkali dianggap sudah biasa karena dia mampu berperan sebagai seorang ibu sekaligus ayah bagi anak–anaknya. Namun, seorang ayah yang menjadi orangtua tunggal (single dad) tak jarang diragukan keterampilannya dalam mengurus rumah tangga. Seorang ayah sebagai orangtua tunggal (single dad) sekaligus bekerja berusaha untuk membentuk pola penyesuaian diri terhadap kedua peran yang dihadapinya agar semua peran berjalan secara seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai alasan seorang laki–laki memutuskan untuk menjadi single dad dengan latar belakang keluarga yang telah dijalani oleh ayah sebagai orangtua tunggal (single dad) dan untuk memberikan gambaran mengenai pola penyesuaian yang dijalankan oleh laki–laki sejak dirinya menjadi orangtua tunggal (single dad) yang meliputi masalah-masalah serta cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif eksploratif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interview) dan menggunakan paradigma interpretif karena penelitian ini hanya ingin melihat mempelajari dan memahami kehidupan single dad dari sudut pandang single dad yang bersangkutan seperti pandangan hidup, nilai–nilai yang dipegang hingga pemahaman tentang diri dan lingkungan tanpa bermaksud mengubahnya. Hasil wawancara dan analisis data ditemukan bahwa seorang ayah (single dad) dapat menyesuaikan dan menjalankan perannya dalam mengasuh anak-anaknya dengan baik karena adanya dukungan dan bantuan dari keluarga besarnya. Peneliti menemukan hasil wawancara bahwa sejak kedua informan sebagai orangtua tunggal (single dad) juga mengalami konflik kerja-keluarga, namun lebih sering mengalami konflik keluarga mempengaruhi pekerjaan (FIW = Family Interfering Work) daripada konflik dari tempat kerja mempengaruhi keluarga (WIF = Work Interfering Family). Disamping itu, para ayah single dad yang digunakan sebagai informan dalam penelitian ini termasuk pekerja yang tidak bekerja secara full time sehingga mereka dapat mengatur waktunya untuk merawat dan meluangkan waktu untuk berkumpul dengan anak-anaknya. Setiap masalah yang dihadapi oleh para single dad ini makin membuat mereka menjadi tegar dan tidak melupakan ajaran dan keyakinan agama yang telah mereka yakini sejak mereka masih kecil. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti kehidupan single dad dengan latar belakang yang berbeda dan kehidupan single dad yang berasal dari tipe pekerjaan yang membutuhkan full time untuk berada di dunia kerjanya.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Single dad, Konflik kerja–keluarga, dukungan keluarga, penyesuaian diri
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 14 Aug 2019 07:58
Last Modified: 14 Aug 2019 07:58
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/35780

Actions (login required)

View Item View Item