Hubungan Antara Harga Diri dengan Seks Sebagai Sebuah Alat di Pekerjaan Pramugari Udara

Martina, Indah (2007) Hubungan Antara Harga Diri dengan Seks Sebagai Sebuah Alat di Pekerjaan Pramugari Udara. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of IN_831_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
IN_831_Abstrak.pdf

Download (33kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148501

Abstract

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam Academy of Management Journal, 2006 serta informasi yang didapat oleh peneliti dilapangan tentang penggunaan seks oleh wanita sebagai alat untuk mendapatkan sesuatu di pekerjaan khususnya mereka yang berprofesi sebagai pramugari udara telah menjadi fenomena di masyarakat. Perilaku seseorang yang berkaitan dengan seksualitas disebut sebagai perilaku seksual, yaitu segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2004). Penggunaan “seks sebagai sebuah alat” adalah seberapa jauh perilaku seksual seseorang dipakai sebagai sebuah alat untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya menurut kebutuhanya. Salah satunya adalah kabutuhan akan harga diri. Kebutuhan akan harga diri tidak henti-hentinya mendominasi perilaku manusia, oleh karena itu harga diri dapat dijadikan sebagai indikator atau petunjuk yang signifikan untuk memahami perilaku manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran ada tidaknya hubungan antara harga diri dengan penggunaan seks sebagai sebuah alat di pekerjaan. Untuk mengungkap hal ini, peneliti dalam pengambilan data menggunakan metode incidental sampling. Data yang didapat melalui angket kemudian dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel harga diri dengan variabel “seks sebagai sebuah alat” (r = -0,633 ; p < 0,05). Namun hasil penelitian ini merupakan korelasi negatif, artinya jika variabel harga diri mengarah tinggi maka variabel “seks sebagai sebuah alat” akan mengarah rendah, begitu juga bila variabel harga diri mengarah rendah maka variabel “seks sebagai sebuah alat” akan mengarah tinggi. Hasil penelitian menunjukkan keterkaitan antara kedua variabel tersebut, yaitu subyek yang memiliki kecenderungan menggunakan seksualitasnya untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan melibatkan orang lain cenderung memiliki harga diri yang rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Kaplan ( dalam Chan-Serafin, et al, 2006 ) yang menyatakan bahwa, para wanita dengan harga diri rendah cenderung menggunakan aktifitas seksualnya sebagai sebuah arti untuk mencapai keintiman dan kedekatan. Disarankan agar supaya subyek dapat lebih banyak mengembangkan alternatif untuk mengatasi harga diri rendah selain dengan menggunakan seks sebagai sebuah alat.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Harga Diri, “Seks sebagai sebuah alat”.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 15 Aug 2019 07:09
Last Modified: 15 Aug 2019 07:09
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/35819

Actions (login required)

View Item View Item