Risadewi, Thefany Bella (2019) Kedudukan Anak Angkat dalam Pewarisan Hukum Adat Bali. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
PE_3658_Abstrak.pdf Download (34kB) | Preview |
Abstract
Penentuan seseorang berhak menjadi ahli waris atau tidak, dapat dilihat dari sistem kekeluargaan yang dianut oleh keluarga tersebut. Sistem kekeluargaan di Bali menganut sistem patrilineal. Secara umum sistem kekeluargaan patrilineal ialah suatu sistem kekeluargaan yang garis keturunan ditarik menurut garis bapak, di mana peran laki-laki lebih berpengaruh dari pada perempuan di dalam pewarisan. Permasalahan mengenai pewarisan bagi anak angkat sebagai pancer laki-laki menurut Hukum Adat Bali. Dalam kasus ini sangat menarik di mana Tjok NRP sebagai pancer laki-laki merupakan anak angkat Tjok AG yang juga anak angkat, namun sepupu Tjok NRP yaitu Tjok OSRE merasa anak angkat bukanlah ahli waris yang sah sehingga tidak dapat menerima warisan dari Puri Tjok AK. Warisan tersebut berupa berberapa bidang tanah didaftarkan atas nama Tjok OSRE dan selanjutnya dijual. Kurangnya pengetahuan mengenai pengangkatan anak sebagai pancer laki-laki yang statusnya disamakan dengan anak kandung akhirnya menimbulkan masalah hukum.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kedudukan, Anak Angkat, Hukum Adat Bali |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 05 Nov 2019 02:10 |
Last Modified: | 05 Nov 2019 02:10 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/36626 |
Actions (login required)
View Item |