Tindakan Pidana RSP dan DYN sebagai Pegawai Rumah Sakit X yang Menjual Limbah Medis Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Tamnge, Inggrid (2018) Tindakan Pidana RSP dan DYN sebagai Pegawai Rumah Sakit X yang Menjual Limbah Medis Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of PI_1220_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
PI_1220_Abstrak.pdf

Download (164kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/253323

Abstract

Tujuan Penulisan jurnal ilmiah ini adalah sebagai suatu syarat untuk kelulusan dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukurn Universitas Surabaya. Tujuan Praktis dari penulisan skripsi ini untuk dapat mengetahui Apakah tindakan RSP dan DYN sebagai pegawai Rumah Sakit X yang menjuallimbah medis dapat dipidana berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pengelolahan sampah dilakukan oleh pengelola fasilitas lainnya, diketahui bahwa sampah yang dikelola oleh DYN dan RSP termasuk sejenis sampah rumah tangga yang berasal dari fasilitas lainnya, antara lain ialah rumah sakit sebagaimana disebutkan dalam penjelasan Pasal 2 ayat (3) UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sehingga unsur pengelola sampah dalam Pasal 40 ayat (I) UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Melawan hukum dan dengan sengaja. DYN dan RSP ketika mencuci limbah padat non medis masih ada percikan darah, yang berarti dalam mencuci kurang bersih, maka dapat dikatakan telah !alai dalam mengelola sampah karena terjadi pencampuran sampah dengan limbah berbahaya dan beracun. Melakukan kegiatan pengelolaan sampah. Rumah Sakit X termasuk kegiatan usaha yang menghasilkan limbah berbahaya dan tidak berbahaya, DYN yang diperintah oleh RSP untuk memilah-milah limbah tersebut dengan membersihkan limbah padat bukan medis dan kernudian menjualnya. Tidak memperhatikan norma, standar. prosedur, atau kriteria. DYN selaku pihak yang menyuruh dan RSP selaku pihak yang disuruh sebagai penyerta mencampur sampah non medis yang bersih dan yang tidak bersih karena di dalarnnya masih ada percikan darah, sehingga dalam mengolah sampah tidak memperhatikan norma, standar, prosedur, atau kriteria pengolahan sampah. Dapat mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat. Sampah yang masih ada percikan darah, termasuk limbah patologis, adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia, misalnya: organ tubuh, janin, darah, muntahan, urin, dan cairan tubuh yang lain. Limbah ini juga dianggap berisiko tinggi dan sebaiknya di autoclaf sebelum keluar dari unit patologi.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Faculty of Law > Department of Law
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 28 Nov 2019 07:11
Last Modified: 28 Nov 2019 07:13
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/36813

Actions (login required)

View Item View Item