Tukuru, Erwin and Handayani, Handayani and Herawati, Fauna (2020) Deteksi Kegagalan Pengobatan Dihydroartemisinin Piperaquin Dan Primakuin Pasien Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi Di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Ilmiah Kesehatan Karya Putra Bangsa, 2 (1). pp. 18-24. ISSN 2657-2400
PDF
Fauna Herawati_Deteksi Kegagalan Pengobatan.pdf Download (407kB) |
Abstract
Malaria adalah penyakit yang membahayakan dan sampai saat ini masih menjadi permasalahan di seluruh dunia. Tahun 2016 diperkirakan terdapat 216 juta kasus malaria di seluruh dunia, dengan perkiraan angka kematian mencapai 445.000 kasus. Tahun 2015 di Indonesia dilaporkan 116.420 kasus malaria falciparum, 94.000 kasus malaria vivax. Pengobatan malaria menjadi kendala dengan munculnya resistensi obat. Dihidroartemisinin-Piperaquin dan Primakuin (DHP+PQ) merupakan kombinasi terapi malaria falciparum yang saat ini digunakan di Indonesia. Maluku Utara adalah salah satu Provinsi endemis malaria, dengan Halmahera Utara Sebagai Kabupaten penyumbang nomor dua terbanyak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kegagalan pengobatan dengan DHP+PQ pada malaria falciparum di Puskesmas di Kabupaten Halmahera Utara. Serta mengamati kejadian efek samping DHP+PQ. Metode yang digunakan adalah observasi, data diambil pada hari ke-0 dan hari ke-3 setelah pengobatan. Hasilnya dibandingkan pemeriksaan parasit dan suhu axilla hari ke-0 sebelum pengobatan dan hari ke-3 sesudah pengobatan. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dari 38 pasien, 52,6% laki-laki dan 47,4% perempuan, dengan 26,3% berusia antara 36-45 tahun dan 21,1% berusia antara 45-55 tahun. Rentang usia penderita 7-59 tahun dengan mean 35,5 tahun. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sarjana sebesar 44,7% dan 21,1%. Rentang berat badan 21-83 kg dengan mean 57,5 kg. Pengamatan hari ketiga, 36 pasien tidak ditemukan parasitemia, 2 pasien mengalami parasitemia (200/μL dan 300/μL) dengan kadar <25% dari hari ke-0. Suhu axilla 38 pasien hari ketiga <37,50C. Efek samping dilaporkan 4 subyek mengalami muntah, mual 2 subyek, sakit kepala 1 subyek dan jantung berdebar 1 subyek. Kesimpulan Pada penelitian ini tidak terjadi kegagalan pengobatan.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | malaria falciparum, dihydroartemisinin-piperaquin, primakuin, gagal pengobatan, efek samping |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Ester Sri W. 196039 |
Date Deposited: | 03 Dec 2019 02:58 |
Last Modified: | 11 Jun 2021 09:18 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/36837 |
Actions (login required)
View Item |