Prihandoko, Cocak Awan (2002) Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Influenza Dengan Alasan Mengkonsumsi Obat Antiinfluenza Studi Deskriptif Pada Komunitas Dampingan Pusat Pemberdayaan Komunitas Perkotaan (PUSDAKOTA) Universitas Surabaya. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Penyakit influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh Rhinovirus, dengan gejala bersin bersin dan suhu tubuh meningkat. Penyebabnya adalah Rhinovirus menginvasi mast cell dan terjadi reaksi antigen dan antibody, mast cell pecah dan keluar histamin, dan histamin inilah yang menyebabkan hipersekresi mucus (hidung berlendir dan mata berair), serta pelebaran pembuluh darah hidung yang menyebabkan terjadinya kongesti nasal terdapat sekitar 148 macam obat antiinfluenza dengan berbagai merek dagang telah beredar. Terdiri dari 30 macam obat keras, 96 obat bebas terbatas sedangkan sisanya adalah obat bebas. Penggunaan pengobatan sendiri (self medication) cukup banyak dilakukan oleh masyarakat. Ditunjukkan dengan hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) Departeman Kesehatan RI tahun 1986 dan 1992 yang menunjukkan bahwa dalam mengatasi penyakit yang tidak berat, umumnya masyarakat masih melakukan sendiri. Dalam melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi), masyarakat memerlukan informasi yang seimbang sebagai alasan untuk melakukan pengobatan sendiri. Dilakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit influenza pada masyarakat yang ada di wilayah dampingan Pusdakota dengan alasan mengonsumsi obat antiinfluenza,tingkat korelasi dihitung menggunakan teknik korelasi dari Spearman. Dari perhitungan statistik diperoleh rs = 0,0012 dan rtabel= 0,246 sehingga /rs/ < rtabel, jadi Ho diterima. Artinya adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit influenza dengan alasan mengkonsumsi obat antiinfluenza. Di samping itu juga diukur tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit influenza dengan tingkat pendidikan responden, hubungan antara alasan mengkonsumsi obat antiinfluenza dengan tingkat pengeluaran responden selama satu bulan dan alasan mengkonsumsi dengan tingkat pendidikan responden. Ada kecenderungan terjadi hubungan yang tidak seimbang antara produsen dalam hal ini adalah industri farmasi yang menghasilkan produk berupa obat-obat antiinfluenza dengan konsumen dalam hal ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi obat antiinfluenza. Sakit telah menjadi bagian dari budaya manusia yang mau atau tidak mau akan menjangkiti manusia, dan begitu gencarnya iklan obat yang dibuat dan ditayangkan. Iklan memasuki budaya sakit, ada nilai yang tertanam dan menjadi kesepakatan bersama bahwa seseorang yang sakit harus diobati dengan menggunakan obat yang dibeli (diiklankan). Begitu besar peran media informasi mempengaruhi masyarakat.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tingkat pengetahuan, alasan mengkonsumsi, tingkat pendidikan, pengeluaran selama satu bulan. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 18 Jul 2013 04:26 |
Last Modified: | 18 Jul 2013 04:26 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/3700 |
Actions (login required)
View Item |