Chandra, Sherly Septiani (2019) Penjualan Obat Keras Golongan G oleh Tokoh Obat Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
PE_3667_Abstrak.pdf Download (97kB) | Preview |
Abstract
Terhadap penggunaan obat, konsumen berada dalam posisi yang lebih lemah dibandingkan pelaku usaha dan sering kali menjadi objek aktivitas bisnis untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha. Salah satu golongan obat yang tidak dapat diperdagangkan secara bebas adalah obat keras golongan G yaitu merupakan singkatan dari “Gevaarlijk” yang berarti berbahaya dan pengonsumsiannya harus dengan resep dokter. Penjualan obat keras golongan G secara bebas oleh Toko Obat dapat merugikan bagi konsumen, padahal obat keras golongan G jika dikonsumsi tanpa pengawasan dokter akan menimbulkan efek samping yang berbahaya terhadap tubuh manusia. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis apakah konsumen mendapatkan perlindungan hukum atas penjualan obat keras golongan G tanpa resep dokter oleh toko obat ditinjau dari Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Konsumen pengguna obat seharusnya mendapatkan akses yang jelas atas informasi-informasi mengenai produk obat-obatan mulai dari komposisi bahan-bahan, indikasi, aturan pakai, keaslian obat tersebut, dan efek samping penggunaan obat. Seorang konsumen mempunyai hak atas keamanan pada saat mengkonsumsi suatu produk obat.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perlindungan Konsumen, Obat Keras, Toko Obat, Tanggungjawab Produk. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 05 Feb 2020 04:32 |
Last Modified: | 05 Feb 2020 04:32 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/37254 |
Actions (login required)
View Item |