Dewi, Sonia Cynthia (2001) Perlakuan Akuntansi Yang Tepat Terhadap Porward Furchase Dalam Rangka Mengantisipasi Kerugian Yang Terjadi Akibat Selisih Kurs X Di Gresik. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami taraf perbaikan dan perkembangan. Dikatakan demikian karena bangsa ini baru saja mengalami krisis monoter yang cukup berat pengaruhnya. Hampir semua pihak mengalami imbas dari kejadian tersebut. Krisis ini makin besar dampaknya setelah muncul gejolak serta peristiwa politik dalam waktu yang hampir bersamaan. Tentu saja hal ini bisa dibayangkan betapa terpuruknya kondisi perekonomian kita saat itu. Sekarang ini kondisi perekonomian Indonesia belum sembuh benar. Namun, bila dibandingkan dengan tahun-tahun awal terjadinya krisis, saat ini sudah jauh lebih baik. Ini ditandai dengan makin banyaknya badan usaha di Indonesia yang melakukan transaksi dagang dengan badan usaha lain di luar negeri. Transaksi ini bisa berupa perjanjian jual beli, utang piutang, impor ekspor barang maupun transaksi lainnya. Dan pada umumnya transaksi tersebut dilakukan dalam mata uang asing. Salah satu dampak yang disebabkan krisis moneter adalah melonjaknya nilai tukar USD terhadap rupiah yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan kondisi sebelum krisis. Jika sebelum terjadi krisis moneter kurs dollar terhadap rupiah cenderung stabil berkisar antara Rp 2.500,00 an, saat ini kondisinya jauh dari stabil bahkan kurs berfluktuasi pemah mencapai angka Rp 10.000,00 lebih. Fluktuasi ini cukup tajam dan tidak bisa diramalkan kepastiannya. Inilah kendala dan risiko yang harus ditanggung oleh badan usaha-badan usaha yang melakukan aktivitas dalam mata uang asing termasuk pula bagi mereka yang memiliki kewajiban dalam valas. Maka dari itu, banyak badan usaha yang ingin melakukan tindakan pengamanan terhadap assetnya. Salah satu tindakan yang dianggap cukup efektif oleh badan usaha ini adalah melakukan hedging. Tujuan hedging ini ada 2 yaitu: untuk melindungi asset, liability, komitmen (ikatan perjanjian) dan untuk melakukan spekulasi. Hedging dapat dilakukan 2 cara yaitu dengan swap dan dengan kontrak forward purchase. Kontrak forward purchase merupakan kontrak pembelian di muka valas antara nasabah dengan bank devisa, di mana pihak bank akan menyediakan valas pada tanggal yang telah diperjanjikan sesuai dengan kontrak tersebut dan nasabah akan membayar dengan rupiah yang diperjanjikan. Kontrak forward purchase ini dapat digunakan untuk mengurangi kerugian yang terjadi. Pihak bank bersedia menerima risiko yang seharusnya ditanggung oleh badan usaha karena ada balas jasa berupa premi. Bagi nasabah premi merupakan beban yang harus dibayarnya. Sebelum melakukan kontrak forward purchase ini lebih baik bila badan usaha mempertimbangkan faktor-faktor yang mendukung, sebab kontrak forward ini memerlukan kecermatan, kemampuan dan analisis yang mendalam. Prinsip kehati-hatian sangat dibutuhkan. Dengan melakukan kontrak forward purchase ini diharapkan akan menunjang kinerja serta meningkatkan performance badan usaha itu sendiri.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
Date Deposited: | 22 Jul 2013 03:55 |
Last Modified: | 22 Jul 2013 03:55 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/3813 |
Actions (login required)
View Item |