Perbaikan Sistem Kerja Operator dengan Mempertimbangkan Beban Kerja Mental dan Beban Kerja Fisik di PT. Dempo Laser Metalindo, Surabaya

Saputra, Bagas Fadhlurrahman (2020) Perbaikan Sistem Kerja Operator dengan Mempertimbangkan Beban Kerja Mental dan Beban Kerja Fisik di PT. Dempo Laser Metalindo, Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_4263_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_4263_Abstrak.pdf

Download (187kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/259327

Abstract

PT. Dempo Laser Metalindo merupakan sebuah perusahaan pabrikasi jobshop, sheet metal dan pipe metal yang berada di Jl. Rungkut Industri I 29, surabaya sejak tahun 2003 atau biasa disebut R1 dan baru ini memiliki tempat produksi baru di Jl. Rungkut Industri III 39A, Surabaya dan biasa disebut R3. Dempo (sebutan PT. Dempo Laser Metalindo) dapat membuat produk yang beragam mulai dari interior, exterior, arsitektur dan lain sebagainya, bahan dasar yang digunakan Dempo adalah lembaran metal dan pipa metal yang terdiri dari berbagai jenis material dari alumunium, seng, stainless, dan besi. Terdapat 4 langkah utama dalam proses produksinya yaitu cutting, bending, welding, finishing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar beban kerja mental dan beban kerja fisik yang dirasakan karyawan produksi di PT. Dempo Laser Metalindo, Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi beban kerja fisik dan mental karyawan produksi di PT. Dempo Laser Metalindo dan melakukan perancangan perbaikan berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap hasil pengukuran beban kerja mental dan beban kerja fisik karyawan produksi di PT. Dempo Laser Metlindo. Penelitian ini menggunakan metode NASA-TLX untuk mencari besar beban kerja mental dan Menggunakan Metode CVL dengan 10 denyut nadi untuk mengetahui beban kerja fisik yang dirasakan karyawan produksi PT. Dempo dengan cara membagikan kuesioner untuk diisi oleh para karywan produksi lalu akan diketahui nilai dari NASA-TLX dan %CVLnya dari hasil itu nantinya akan dikategorikan menurut teori yang ada, hasilnya dari 52 orang karyawan produksi 16 orang masuk dalam kategori mengalami beban kerja mental yang berat dan sisanya mengalamai beban kerja mental sedang, lalu dari 52 orang operator 18 orang masuk dalam kriteria diperlukan perbaikan dalam proses kerjanya dan sisanya tidak mengalami kelelahan atau beban kerja fisik. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang ada maka langkah selanjutnya melakukan uji crosstab atau analsis ketergantungan untuk mencari apakah ada hubungan antara nilai WWL dan CVL dengan faktor pembandingnya dan hasilnya terdapat hubungan antara usia dengan akibat dari beban kerja fisik, hubungan antara lama bekerja dengan beban kerja mental yang dirasakan, hubungan antara bagian proses dengan nilai WWL dan hubungan antara usia dengan nilai CVL. Evaluasi yang diberikan adalah merubah jumlah jam kerja yang ada, yang awalnya berjalan 2 shift diubah menjadi 3 shift agar para operator tidak terlalu jenuh dan merasa kecapekan setiap harinya karena harus bekerja jam 07.30 hingga 19.30 untuk shift pagi dan 19.30 hingga 07.30 untuk shift malam dari hari senin sampai jumat ditambah lembur wajib pada hari sabtu dan pergantian shift di setap minggunya. Setelah dilakukan wawancara singkat setelah diberlakukanya 3 shift hasilnya para kaeyawan produksi lebih suka dengan sistem kerja 3 shift karena mereka memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, melepas penat tekanan dalam bekerja dan memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga atau kerabat.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Beban kerja mental, beban kerja fisik, NASA-TLX, WWL, CVL, crosstab.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 28 Oct 2020 07:10
Last Modified: 28 Oct 2020 07:10
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/38342

Actions (login required)

View Item View Item