Universitas Surabaya (2020) Analisa Putatif Tanaman Transforman – Pembuktian Hasil Kloning SoSUT1 Pada Tebu. EC00202048602.
Preview |
PDF
sertifikat_EC00202048602_Johan_Analisa putatif tanaman transforman_pembuktian hasil kloning SoSUT1 pada tebu.pdf Download (765kB) | Preview |
Abstract
Video ini menjelaskan tentang analisis terhadap hasil-hasil yang diperoleh. Pada plasmid yang diinsersikan dengan gen SoSUT1 ditambahkan selectable marker resistensi terhadap kanamycin. Pada medium seleksi pertama ditambahkan antibiotik hygromycin terlebih dahulu untuk mengurangi tingkat Agrobacterium. Pada eksplan kalus prosentase keberhasilan pada kalus rendah, sedangkan pada eksplan tunas in vitro prosentase keberhasilan tampak lebih baik dari kalus karena berdasarkan efisiensi pertumbuhannya sel transforman lebih banyak tunas yang hidup pada hygromycin jika dibandingkan dengan sel yang tidak ditransformasikan (penambahan hygromycin menyebabkan semua tunas mati). Kemudian dari semua eksplan yang berhasil hidup. Pengukuran efisiensi pada eksplan kalus dilakukan sebanyak 7 kali seleksi dan dengan penambahan konsentrasi secara bertahap dan bertingkat maka akan terjadi pengurangan jumlah eksplan yang hidup dan akan diperoleh eksplan yang mampu bertahan hidup dan pada eksplan tunas dilakukan sebanyak 5 kali. Berdasarkan hasil yang didapatkan, lebih banyak yang mampu tumbuh hingga medium seleksi dengan antibiotik tertinggi dibanding eksplan kalus. Semua medium seleksi ditambahkan cefotaxime sebagai gen marker untuk mendeteksi eksplan yang mengandung plasmid yang diinsersikan. Dari hasil perhitungan efisiensi berdasarkan analisis PCR didapatkan bahwa eksplan tunas in vitro memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding eksplan berupa kalus. Pada analisis RT-PCR, cDNA digunakan sebagai template dan digunakan primer spesifik terhadap SoSUT1 sehingga tebu dengan SoSUT1 saja yang dapat menghasilkan pita yang terdeteksi dengan baik. Marker yang digunakan sebagai standar internal pada tanaman transgenik yang mengandung gen SoSUT1 adalah gen actin. Pada analisis western blot antibodi akan terikat pada antigen yang sesuai (SoSUT1). Marker yang digunakan untuk western blotting adalah protein Rubisco sehingga ekspresi dari SoSUT1 dapat dinormalisasi dan dibandingkan dengan masing-masing tanaman transgenik. Setelah serangkaian analisa untuk melihat kadar sukrosa antara tanaman transgenik dan wildtype perlu dibandingkan semua data yang diperoleh, maka akan terlihat pola dan perbandingan antara transgenik dan wildtype. Dapat dilihat juga konsistensi dari peningkatan kadar sukrosa pada bagian batang dan daun. Analisis diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah tanaman transgenik benar-benar menunjukkan perubahan berupa peningkatan kadar sukrosa. Jenis Ciptaan
Item Type: | Patent |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Faculty of Technobiology > Department of Biology |
Depositing User: | JOHAN SUKWEENADHI |
Date Deposited: | 04 Jan 2021 08:57 |
Last Modified: | 24 Mar 2021 16:31 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/38700 |
Actions (login required)
View Item |