Universitas Surabaya (2020) Protein Production From Transgenic Plant : Plant As Bioreactor. EC00202048605.
Preview |
PDF
sertifikat_EC00202048605_Johan_Plant as bioreactor.pdf Download (765kB) | Preview |
Abstract
Video ini menjelaskan tentang pemanfaatan tanaman sebagai bioreaktor untuk memproduksi senyawa biomolekul. Tanaman sebagai bioreaktor memproduksi senyawa biomolekul setiap hari mengikuti dogma sentral sehingga didapat protein dari ekspresi gennya. Tanaman dapat dimanfaatkan untuk memproduksi protein dengan sumber substrat rendah dan menghasilkan hasil dalam jumlah tinggi dan bernilai tinggi. Tanaman digunakan sebagai bioreaktor yang secara alami sudah mengalami modifikasi post translation (alami dan susah ditiru meskipun di lingkungan in vitro), biaya rendah, dan tidak melanggar kode etik. Produksi karbohidrat dari tanaman, sebagai contoh dengan menggunakan jalur biosintesis cyclodextrin, substrat yang digunakan adalah pati dan diinsersi gen bakteri pengkode CGF (Cyclodextrin Glycosyl Transferase) yang merupakan enzim kunci untuk sintesis cyclodextrin. Gene construct dibentuk dengan menggunakan promoter yang sesuai (patatin: spesifik ke daerah tuber untuk menyimpan semua cyclodextrin yang dihasilkan), sekuen yang mengkode peptida RUBP karboksilase, gen cgt dari Klebsiella pneumoniae, dan sekuen 3’ gen nos sebagai terminator dari Agrobacterium. Sel yang menjadi target adalah sel amiloplas yang merupakan tempat menyimpan amilum yang diekspresikan di tubers dengan level ekspresi yang sangat rendah (0.001 – 0.1%). Produksi protein dari tanaman, sebagai contoh produksi hirudin pada biji. Produksi hirudin sebagai antithrombin (diambil dari lintah dan kadarnya sangat kecil) dapat dimanfaatkan tanaman untuk memproduksi antithrombin dengan konstruksi sisntesis gen pengkode sekuen asam amino dari protein hv2. Protein antithrombin dihasilkan dengan memanfaatkan biji. Gene construct: dimasukkan ke gen oleosin yang banyak di biji dengan memfusikan oleosin dan hirudin dari lintah dengan promotor dan terminator tertentu. Oleosin digunakan karena oleosin ditemukan di Arabidopsis yang kemudian diintroduksi ke Brassica napus dan dihasilkan ekspresi spesifik mengikuti ekspresi oleosin. Teknik purifikasi dan partisi sudah ditemukan sehingga dengan memfusikan oleosin dengan hirudin sehingga ketika diperoleh oleosin diperoleh juga hirudin. Di akhir proses akan dilakukan pemotongan (sudah ada situs pengenalan) sehingga yang diperoleh hirudin saja.
Item Type: | Patent |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QH Natural history > QH301 Biology S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Faculty of Technobiology > Department of Biology |
Depositing User: | JOHAN SUKWEENADHI |
Date Deposited: | 04 Jan 2021 08:44 |
Last Modified: | 24 Mar 2021 16:31 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/38705 |
Actions (login required)
View Item |