Henge'dho Seni Mengungkapkan Isi Hati

Bangngu, Harini Edgina Mariana and Pudjibudojo, Jatie K. (2019) Henge'dho Seni Mengungkapkan Isi Hati. INTUISI : Jurnal Psikologi Ilmiah, 11 (3). pp. 193-201. ISSN 2086-0803

[thumbnail of 19617-58493-1-PB.pdf] PDF
19617-58493-1-PB.pdf
Restricted to Registered users only

Download (578kB) | Request a copy
Official URL / DOI: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI/...

Abstract

Sabu merupakan sebuah pulau yang terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Sabu memiliki sebuah tradisi unik dalam menjalin dan mempertahankan hubungan antar sesama tanpa memandang jenis kelamin, suku, ras, agama, status, usia serta strata sosial yang disebut henge’dho (cium hidung). Henge’dho merupakan bentuk komunikasi nonverbal dan menjadi indikasi penyelesaian konflik, pengikat tali persaudaraan, tanda penghormatan, penerimaan dan rasa terimakasih. Filosofinya adalah hidung menggambarkan kehidupan, mata menggambarkan kejujuran dan ketulusan, tangan menggambarkan relasi harmonis dirajut kembali atau dipertahankan. Tujuan penulisan untuk mengkaji tradisi henge’dho dari perspektif psikologis berdasarkan hasil review literatur. Manfaatnya sebagai upaya mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai persaudaraan yang terkandung dalam budaya lokal. Dalam literature review ini, penulis menggunakan artikel yang bersumber dari electronic data base berupa koran elektronik, tesis yang tidak dipublikasikan serta wawancara. Data yang telah didapatkan, ditelaah, dibandingkan, disusun secara sistematis dan dibahas. Teori interpersonal Sullivan menyatakan bahwa manusia mengembangkan kepribadian dalam konteks sosial. Perkembangan manusia yang sehat bergantung pada kemampuannya untuk mencapai keintiman dengan orang lain. Bagi masyarakat Sabu, cara menjalin hubungan dengan orang lain yaitu dengan henge’dho. Dari beberapa sumber ditemukan bahwa terdapat empat aspek psikologis dalam tradisi henge’dho, yaitu forgiveness sebagai bentuk melepaskan amarah atau keinginan untuk membalas dendam dan rasa dendam terhadap mereka yang telah melukai kita, affection menyatakan bentuk kasih sayang terhadap sesama, dan belief didasari oleh sebuah sistem kepercayaan agama suku yang ada di pulau Sabu yaitu Jingitiu.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: henge'dho, kiss the nose, Savu culture
Subjects: A General Works > AS Academies and learned societies (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Psychology
Depositing User: Harini Edgina Mariana Bangngu
Date Deposited: 04 Feb 2021 04:00
Last Modified: 24 Mar 2021 16:33
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/38860

Actions (login required)

View Item View Item