Pola Penggunaan Obat Oral Antidiabetik dan Insulin Pada Penderita Diabetes Militus Tipe 2 Rawat Inap Di RSK ST. Vincentius A. Paulo Surabaya Selama Bulan November Dan Desember 2001

Lukman, Fanny (2002) Pola Penggunaan Obat Oral Antidiabetik dan Insulin Pada Penderita Diabetes Militus Tipe 2 Rawat Inap Di RSK ST. Vincentius A. Paulo Surabaya Selama Bulan November Dan Desember 2001. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150720

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan insulin dan obat oral antidiabtes pada penderita diabetes mellitus tipc 2 rawat inap di RSK St. Vincentius A Paulo Surabaya selama bulan November dan Desember 2001. Jumlah status penderita rawat inap dengan diagnosis diabetes mellitus tidak tergantung insulin atau diabetes mellitus tipe 2 selama bulan November dan Desember 2001 sebanyak 120 kasus. Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini adalah macam terapi dengan obat yang diberikan (insulin, OAD, atau keduanya ). macam OAD yang diberikan, variasi pemberian OAD (tunggal atau majemuk), frekuensi pemberian OAD, rata-rata lama perawatan, angka kematian penderita diabetes mellitus tipe 2 yang masuk rumah sakit, usia penderita, kadar glukosa darah pada saat awal masuk rumah sakit dan akhir saat keluar rumah sakit, dan komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: jenis terapi yang paling banyak digunakan penderita diabetes mellitus tipe 2 pada saat penderita pulang adalah terapi dengan OAD, yaitu sebesar 62,50% penderita. Terapi dengan insulin sebesar 16,67% penderita, sedang terapi kombinasi insulin dan OAD sebesar 15,00% penderita, dan diet saja 5,83% penderita. OAD yang paling banyak digunakan dalam bentuk tunggal adalah glimepiride dengan jumlah 37,93% penderita. berdasarkan penggolongan OAD, golongan sulfonilurea paling banyak digunakan dengan jumlah 56,89% penderita. OAD majemuk yang paling banyak digunakan adalah kombinasi antara golongan sulronilurea dan biguanide dengan persentase 70,58%. Metformin HCl dengan glimepiride merupakan jenis yang paling sering digunakan yaitu sebesar 29,41%. Frekuensi pemberian OAD bervariasi. Kelompok usia penderita diabetes mellitus tipe 2 yang paling banyak masuk rumah sakit adalah kelompok usia 60 - 70 tahun. Angka kematian pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dalam penelitian ini berjumlah 4,17%. Rata-rata lama perawatan penderita diabetes mellitus tipe 2 dalam penelitian ini adalah 11,33 hari. Komplikasi yang paling banyak terjadi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dalam penelitian ini adalah penyakit/kelainan pada sistem kardiovaskuler sebanyak 34,16%. Terapi OAD majemuk dapat diberikan pada penderita yang regulasi glukosa darahnya kurang baik, agar terapi kombinasi insulin dan OAD (TKOI) atau terapi insulin saja tidak perlu atau dapat ditunda pemberiannya.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 18 Jan 2014 02:50
Last Modified: 18 Jan 2014 02:50
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4011

Actions (login required)

View Item View Item