Persepsi Keberhasilan Berwirausaha Berdasarkan Motif dan Jenis Informasi yang Diterima Anggota Kelompok Swadaya Masyarakat

Prasetyo, Antonius Deddy (1998) Persepsi Keberhasilan Berwirausaha Berdasarkan Motif dan Jenis Informasi yang Diterima Anggota Kelompok Swadaya Masyarakat. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/139818

Abstract

Dewasa ini semakin disadari pembangunan perlu dimulai dari bawah/masyarakat luas yang banyak terdapat di pedesaan. Untuk itu perlu adanya pemberdayaan masyarakat, bagi masyarakat desa relatif sulit untuk mengembangkan diri secara individual. Akan tetapi bila mereka bersama berada dalam kelompok akan lebih berprospek, untuk itu perlu wadah kelompok-kelompok swadaya masyarakat (KSM). Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat desa tidak hanya hidup dari sektor pertanian, juga dari sektor wirausaha. Hal ini dimungkinkan karena ketika menunggu panen tiba, mereka akan beralih profesi kesektor usaha lain, seperti menarik becak, mengojek, jadi kuli. Kemampuan mendiversifikasi usaha untuk mempertahankan hidup, serta menerima segala resiko yang akan dihadapi inilah yang disebut berwirausaha. Baik/tidaknya kemampuan berwirausaha pada anggota KSM ditentukan persepsi tentang keberhasilan. Keberhasilan berwirausaha akan terwujud manakala ada dorongan dari dalam diri dan dari luar, dari dalam diwakili oleh motif dan dari luar diwakili oleh informasi. Maka dari itu, peneliti ingin sekali meneliti tentang persepsi keberhasilan berwirausaha pada ansgota KSM berdasarkan motif dan informasi yang diterima. Pada penelitian ini persepsi adalah pada dasarnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi lewat panca indra tentang lingkunganya, yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita. Sedangkan keberhasilan berwirausaha adalah kemampuan mengakomodasikan faktor individu, lingkungan, sosial budaya dan sistem pendukung secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan resiko yang akan dihadapi. Motif adalah sesuatu dalam diri seseorang yang melatar-belakangi timbulnya perilaku tertentu. Informasi adalah bahan pokok dalam komunikasi, informasi bukan hanya perihal fakta maupun kebenaran, melainkan lebih luas lagi, yaitu tentang skope, jaringan atau networking, proses dan penggunaan informasi itu sendiri. Sesuai kerangka berpikir di atas, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Asal motif mempengaruhi persepsi keberhasilan berwirausaha; 2. Anggota KSM membutuhkan informasi selain jenis informasi; 3. Ada hubungan antara persepsi berwirausaha dengan motif pada anggota KSM; 4. Ada hubungan antara persepsi berwirausaha dengan jenis informasi pada anggota KSM; 5. Ada hubungan antara persepsi berwirausaha dengan motif dan jenis informasi pada anngota KSM. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota KSM yang merupakan binaan Bina Swadaya P2L Lamongan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik random sample dan incidental sample. Caranya, pertama-tama kelompok-kelompok yang akan diteliti tersebut dirandom; kedua, setelah kelompok didapatkan, barulah anggota dari kelompok tersebut diungkap datanya dengan menggunakan teknik incidental sample. Teknik pengambilan data lewat FGD dan angket. Ada dua jenis FGD yang digunakan, yaitu: 1. FGD untuk percobaan (tryout); 2. FGD untuk penguat dan penambah data. Adapun angket dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tipe: 1. Angket tipe dua pilihan; 2. Angket tipe empat pilihan. Teknik analisis data pada tryout FGD adalah statistik non parametrik Koefisien Konkordansi Kendall. Sedangkan untuk angket adalah teknik korelasi Analisis Regresi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: 1. Asal motif tidak mempengaruhi persepsi keberhasilan berwirausaha, motif yang lebih mendasari adalah jenis motif, jenis motif tersebut adalah motif ekonomi; 2.Anggota KSM membutuhkan informasi selain jenis informasi, informasi tersebut adalah informasi jenis kredit, informasi pengembangan KSM, dan informasi pengembangan usaha. 3. Tidak ada hubungan antara motif dengan persepsi berWirausaha pada anggota KSM, dengan nilai F (2, 120) = 4, 767551 dan p < 0,423569. Hal ini dimungkinkan ada faktor lain yang ikut menentukan selain motif, misalnya faktor pendidikan dan faktor kemampuan berwirausaha, kemampuan berwirausaha yang dimaksud adalah dalam hal kemampuan berinovasi; 4. Ada hubungan yang sangat meyakinkan atau signifikan antara jenis informasi dengan persepsi berwirausaha pada anggota KSM, dengan nilai F (2,120) = 4,767551 dan p > 0,002758; 5. Ada hubungan yang meyakinkan atau signifikan antara motif dan jenis informasi dengan persepsi berwirausaha pada anggota KSM, dengan nilai F (2, 120) = 4,767551 dan p < 0,010177 serta sumbangan efektifnya sebesar 0,05059250. Sumbangan yang dapat diberikan pada pengembangan kewirausahaan antara lain adalah harus memperhatikan faktor individu, sosial-budaya, lingkungan, dan sistem pendukung. Untuk pendampingan pada masyarakat desa harus proporsional dan berkesinambungan, sedangkan untuk pengembangan kelompok atau masyarakat desa dapat menggunakan pendekatan kemandirian dan keswadayaan. Penelitian ini tergolong semi ekploitatif, maka diharapkan ada penelitian lanjutan yang bersifat inferensial. Penelitian lanjutan tersebut dapat dikembangkan dengan memasukkan variabel pendidikan dan kemampuan berinovasi.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 20 Aug 2013 06:32
Last Modified: 20 Aug 2013 06:32
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4087

Actions (login required)

View Item View Item