Fawzia, Frenda (2000) Hubungan antara Stigmatisasi Etnis Madura dan Kecerdasan Emosional dengan Kecenderungan Berperilaku Agresif pada Remaja Pria yang Berasal dari Suku Madura. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Tidak stabilnya kondisi remaja membuatnya kesulitan dalam menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan dirinya sehingga sering mengalami goncangan batin. Keadaan demikian ini dapat menimbulkan perilaku - perilaku yang melanggar norma-norma sosial, satu diantaranya adalah perilaku agresif. Banyak hal yang menyebabkan perilaku agresif tersebut muncul, salah satunya disebabkan oleh stigma yang diberikan oleh masyarakat umum kepada orang yang berasal dari suku Madura termasuk remajanya. Kecenderungan perilaku agresif pada remaja pria lebih tinggi dibandingkan dengan dengan remaja putri. Namun perilaku agresif tersebut dapat dapat diminimalkan atau dikurangi dengan adanya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh masing- masing remaja. Stereotipe tentang masyarakat Madura yang identik dengan "kekerasan" masih hidup dengan kuat diantara suku bangsa yang lain. Dari steriotipe itu timbullah stigma yang berkaitan dengan kekerasan orang Madura tersebut. Stigma tersebut dikenakan pada semua masyarakat Madura termasuk remaja, khususnya remaja pria. Bagi orang yang terkena stigma bisa saja perilakunya sesuai dengan stigma yang diberikannya, dalam hal ini perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja pria yang berasal dari suku Madura. Dengan adanya kecerdasan emosional yang dimiliki oleh masing-masing remaja pria tersebut perilaku agresif tersebut dapat dikurangi sekalipun mereka terkena stigma. Variabel bebas adalah stigmatisasi etnis Madura dan kecerdasan emosional. Variabel tergantung adalah kecenderungan berperilaku agresif remaja pria yang berasal dari suku Madura. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja pria yang berasal dari suku Madura tentu saja berasal dari bapak dan ibu yang berasal dari suku yang sama. Sampel yang diambil adalah remaja pria dengan usia antara 16-20 tahun. Teknik Analisis Regresi Ganda. Uji asumsi menunjukkan sebaran nilai stigmatisasi etnis madura normal, diperoleh kai kuadrat 5,759 dengan P>0,05. Sebaran nilai kecerdasan emosional adalah normal, diperoleh kai kuadrat 9,120 dengan p>0,05. Demikian juga sebaran nilai perilaku agresif normal, diperoleh kai kuadrat 13,662 dengan p>0,05. Hasil analisis data antara stigmatisasi etnis madura dengan kecenderungan berperilaku agresif mendapatkan korelasi linier dengan F=0,07 dengan p>0,05. Demikian juga antara kecerdasan emosional dengan kecenderungan berperilaku agresif mendapatkan korelasi Jinier, diperoleh F=1 ,663 dengan p>0,05. Analisis Regresi Ganda adalah R=0,305; F=3,448 dengan p<0,05, artinya ada hubungan yang menyakinkan antara stigmatisasi etnis Madura dan kecerdasan emosional dengan kecenderungan berperilaku agresif pada remaja pria yang berasal dari suku Madura. Dari perhitungan statistika yang telah dilakukan, didapat bahwa stigma yang melekat pada diri remaja pria tinggi dan kecerdasan emosional yang tinggi pula justru menunjukkan kecenderungan berperilaku agresif yang tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya social desirability yang dilakukan oleh subyek penelitian. Oleh karena itu maka sebaiknya peneliti lain berusaha membuat angket sendiri agar bisa meminimalkan social desirability. Untuk masyarakat, mengingat pentingnya pelatihan emosional sejak dini agar memberikan contoh contoh yang tidak menggunakan kekerasan
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
Date Deposited: | 30 Jul 2013 04:41 |
Last Modified: | 30 Jul 2013 04:41 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4100 |
Actions (login required)
View Item |