Penggunaan Metode SBAR untuk Komunikasi Efektif antara Tenaga Kesehatan dalam Konteks Klinis

  • Laura Victoria Christina Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Surabaya, Surabaya-Indonesia
  • Astrid Pratidina Susilo Laboratorium Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Bioetik, Fakultas Kedokteran, Universitas Surabaya, Surabaya-Indonesia
Abstract Views: 265 PDF Downloads: 953
Keywords: Kolaborasi interprofesional, komunikasi, metode SBAR, SBAR method, communication, interprofessional collaboration, interprofessional collaboration, communication, SBAR method

Abstract

AbstractInterprofessional collaboration is a collaboration in health services between health professionals from diverse backgrounds. One of the most important aspects of collaborative practice in health services is the communication between health professionals. Lack of communication can cause a delay in treatment and medical errors. Ineffective communication can also represent a lack of coordination. SBAR method is an effective communication technique for health professionals. The SBAR method is useful to improve team communication in general, improve communication skills in certain situations, and also helpful during shift handover. 

Keywords: interprofessional collaboration, communication, SBAR method

Abstrak—Kolaborasi interprofesional merupakan suatu kerja sama dalam pelayanan kesehatan antara profesional kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan berbeda. Dalam pelayanan kesehatan, salah satu hal terpenting dari praktik kolaborasi yaitu komunikasi antara tenaga kesehatan. Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan dalam melayani pasien dan kesalahan dalam menangani pasien. Komunikasi yang kurang efektif juga dapat menggambarkan koordinasi tenaga kesehatan yang kurang baik. Teknik komunikasi efektif yaitu SBAR ditetapkan sebagai standar komunikasi antara tenaga kesehatan yang berfokus terhadap pasien. Metode SBAR bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi tim secara umum, meningkatkan keterampilan komunikasi saat situasi tertentu, dan juga berguna pada saat operan dinas.

Kata kunci: kolaborasi interprofesional, komunikasi, metode SBAR

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achrekar, M. S. et al. (2016) ‘Introduction of situation, background, assessment, recommendation into nursing practice: A prospective study’, Asia-Pacific Journal of Oncology Nursing, 3(1), 45.

Astuti, N., Ilmi, B. and Wati, R. (2019) ‘Penerapan komunikasi situation, background, assesment, recomendation (SBAR) pada perawat dalam melaksanakan handover’, Indonesian Journal of Nursing Practices, 3(1), 42–51.

Cahyono, J. B. S. B. (2008) Membangun Budaya Keselamatan Pasien dalam Praktek Kedokteran, Kanisius, Yogyakarta.

Fadlia, N. (2020). Hubungan Penerapan Komunikasi SBAR saat Handover dengan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang Makassar, Makassar, viewed 10 May 2021, https://stikespanakkukang.ac.id/assets/uploads/alumni/7fb3bf0c0b746c3857f160a87d77c88c.pdf

Fitria, C. N. (2017) ‘Efektifitas pelatihan komunikasi SBAR dalam meningkatkan motivasi dan psikomotor perawat di ruang medikal bedah RS PKU Muhammadiyah Surakarta’, Prosiding Seminar Nasional & Internasional, 109–111.

Ita, Suradika, A. and Kurniati, T. (2016) Hubungan Motivasi dan Pengetahuan Perawat dengan Komunikasi Efektif saat Timbang Terima Pasien di IRNA A RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto, Tesis, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, viewed 20 July 2021, http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=2368&bid=3436

Kozier et al. (2010) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, 7th edn, EGC, Jakarta.

Mardiana, S. S., Kristina, T. N. and Sulisno, M. (2019) ‘Penerapan komunikasi SBAR untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam berkomunikasi dengan dokter’, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 10(2), 273.

Müller, M. et al. (2018) ‘Impact of the communication and patient hand-off tool SBAR on patient safety: A systematic review’, BMJ Open, 8(8).

Murphy, J. G. and Dunn, W. F. (2010) ‘Medical errors and poor communication’, Chest, 138(6), 1292–1293.

Pope, B. B., Rodzen, L. and Spross, G. (2008) ‘Raising the SBAR: How better communication improves patient outcomes’, Nursing, 38(3), 41–43.

Rezkiki, F. and Utami, G. S. (2017) ‘Faktor yang berhubungan dengan penerapan komunikasi SBAR di ruang rawat inap’, Jurnal Human Care, 1(2), 9–21.

Rut, A. et al. (2018) ‘The correlation between attitude and motivation with the implementation of SBAR communication technique done by emergency room nurses while doing patient handover in private hospital in west region of Indonesia’, Jurnal Keperawatan, 6(2), 38–46.

SNARS (2018) SBAR – Komunikasi Efektif di Rumah Sakit, viewed 9 July 2021, https://snars.web.id/rs/sbar-komunikasi-efektif-di-rumah-sakit.

Watulangkow, M. et al. (2020) ‘Pengetahuan perawat terhadap teknik komunikasi SBAR di satu rumah sakit di Indonesia Barat’, Jurnal Keperawatan Raflesia, 2(2), 81–88.

WHO (2010) Framework for Action on Interprofessional Education & Collaborative Practice, viewed 29 May 2021, https://apps.who.int/iris/handle/10665/70185

Published
2021-12-31
How to Cite
Christina, L. V., & Susilo , A. P. (2021). Penggunaan Metode SBAR untuk Komunikasi Efektif antara Tenaga Kesehatan dalam Konteks Klinis. KELUWIH: Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 3(1), 57-63. https://doi.org/10.24123/kesdok.V3i1.4584