Efektivitas Dan Keamanan Terapi dengan Rejimen Bedaquiline dalam Terapi Multidrug-Resistant Tuberculosis (TB-MDR): Kajian Sistematis

Yana, I Gusti Agung Ari Kusuma and Herawati, Fauna (2022) Efektivitas Dan Keamanan Terapi dengan Rejimen Bedaquiline dalam Terapi Multidrug-Resistant Tuberculosis (TB-MDR): Kajian Sistematis. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 7 (2). pp. 129-138. ISSN 2461-114X

[thumbnail of Fauna Herawati_Efektivitas Dan Keamanan Terapi dengan Rejimen Bedaquiline.pdf] PDF
Fauna Herawati_Efektivitas Dan Keamanan Terapi dengan Rejimen Bedaquiline.pdf

Download (1MB)
Official URL / DOI: https://pji.ub.ac.id/index.php/pji/article/view/34...

Abstract

TB-MDR merupakan penyakit tuberculosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang sudah resistansi terhadap isoniazid dan rifampisin dengan atau tanpa resistansi terhadap obat lini pertama lainnya. Perkembangan tuberkulosis yang resistan terhadap obat menyebabkan kekhawatiran di seluruh dunia. Secara global pada tahun 2019, hampir setengah juta penderita TB dimana 78% di antaranya menderita TB-MDR. Pada beberapa tahun terakhir penderita TB-MDR meningkat sebanyak 10% dari 186.883 penderita pada tahun 2018 menjadi 206.030 pada tahun 2019. Bedaquiline telah direkomendasikan oleh WHO guidelines. Studi terkait efektivitas dan keamanan bedaquiline masih sedikit sehingga perlunya informasi yang mumpuni untuk persiapan suatu negara khususnya Indonesia untuk penggunaan terapi bedaquiline tersebut terlebih Indonesia merupakan peringkat kedua dari dua pertiga total TB global. Tujuan: untuk memaparkan efektivitas dan keamanan bedaquiline pada terapi kombinasi untuk pengobatan TB-MDR. Metode: Penelusuran pustaka dilakukan secara mandiri oleh peneliti menggunakan basis data online Science Direct, Pubmed, dan Cochrane tanpa dilakukan pembatasan tipe penelitian maupun tahun publikasi. Kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini dikombinasi dengan Boolean operator yaitu “bedaquiline” AND “tuberculosis” AND “multi-drug resistant”. Hasil: tujuh penelitian memenuhi kriteria inklusi, intervensi pemberian bedaquiline selama 24 minggu dapat mengurangi waktu rata-rata konversi kultur sekitar 60-85 hari. Persentase tingkat konversi kultur lebih tinggi pada pemberian bedaquiline (kisaran 70-85%) dibandingkan plasebo (58%). Efek samping yang paling banyak timbul adalah mual dan hiperurisemia. Mayoritas studi melaporkan terjadi perpanjangan interval QT pada pasien yang diterapi bedaquiline. Kesimpulan: Pada kajian sistematis ini menunjukkan bedaquiline efektif dan aman digunakan pada terapi TB-MDR. Namun efek samping serius pemanjangan interval QT timbul pada beberapa responden yang diterapi bedaquiline. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memantau efek samping pemanjangan interval QT terkait dengan pemberian bedaquiline pada terapi TB-MDR. MDR-TB is a tuberculosis disease caused by Mycobacterium tuberculosis which is resistant to isoniazid and rifampin with or without resistance to other first-line drugs. The development of drug-resistant tuberculosis is causing worldwide concern. Globally in 2019, almost half a million TB sufferers of which 78% had MDR-TB. In recent years, MDR-TB patients increased by 10% from 186,883 patients in 2018 to 206,030 in 2019. Bedaquiline has been recommended by WHO guidelines. Studies related to the effectiveness and safety of Bedaquiline are still few so that there is a need for qualified information to prepare a country, especially Indonesia, for the use of Bedaquiline therapy, especially since Indonesia is ranked second out of two-thirds of the total global TB. Objective: to describe the effectiveness and safety of Bedaquiline in combination therapy for the treatment of MDR-TB. Methods: The literature search was carried out independently by researchers using the online databases of Science Direct, Pubmed, and Cochrane without restrictions on the type of research and year of publication. The keywords used in this study were combined with Boolean operators, namely “bedaquiline” AND “tuberculosis” AND “multi-drug resistant”. Results: Seven studies met the inclusion criteria, the intervention of giving Bedaquiline for 24 weeks can reduce the average time of culture conversion by about 60-85 days. The percentage of culture conversion rate was higher with Bedaquiline (range 70-85%) than placebo (58%). The most common side effects are nausea and hyperuricemia. The majority of studies report a prolongation of the QT interval in patients treated with Bedaquiline. Conclusion: This systematic review showed that Bedaquiline is effective and safe to use in the treatment of MDR-TB. However, serious side effects of QT prolongation occurred in some respondents treated with Bedaquiline. Further studies need to be conducted to monitor the side effects of QT prolongation associated with the administration of Bedaquiline in the treatment of MDR-TB.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: bedaquiline, tuberculosis, multi-drug resistance, efficacy, safety
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Clinical Pharmacy
Depositing User: I Gusti Agung Ari Kusuma Yana
Date Deposited: 12 Jul 2022 08:25
Last Modified: 23 Sep 2022 04:56
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/42094

Actions (login required)

View Item View Item