Kurangi Resiko Hepatitis Akut, Optimalkan Daya Tubuh Anak

Cahyono, Agus and Bhirawa, Danu (2022) Kurangi Resiko Hepatitis Akut, Optimalkan Daya Tubuh Anak. Bhirawa online 20 Juli 2022, Surabaya.

[thumbnail of Kurangi Resiko Hepatitis Akut, Optimalkan Daya Tubuh Anak] HTML (Kurangi Resiko Hepatitis Akut, Optimalkan Daya Tubuh Anak)
Kurangi Resiko Hepatitis Akut, Optimalkan Daya Tubuh Anak _ Harian Bhirawa Online.html - Other
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (71kB)
Official URL / DOI: https://www.harianbhirawa.co.id/kurangi-resiko-hep...

Abstract

Kasus penyakit hepatitis akut anak menjadi kekhawatiran bagi orangtua. Apalagi hingga kini masih belum diketahui penyebabnya. Kasus ini masih ditemukan pada anak – anak dengan rentan usia 1 hingga 16 tahun. Meski belum diketahui penyebabnya orangtua perlu mengetahui cara mengoptimalkan sistem imun anak untuk mengurangi resiko terjangkit hepatitis akut. Menurut Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya, dr Agus Cahyono SpA, imunitas tidak hanya bergantung pada seberapa berbahaya penyebab penyakit (agen) dan lemah kuatnya individu (host), tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar (environment). “Kalau sistem imunnya lemah serta kebiasaan dan lingkungannya buruk, seperti tidak protokol kesehatan, tidak cuci tangan, dan tidak higienis, pasti mudah terserang penyakit,” jelasnya, Kamis (19/5). Dr Agus menyebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan sistem imun anak yang bisa dilakukan orang tua, yaitu memiliki gaya hidup sehat, menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi pada anak, dan memberikan nutrisi yang baik. “Anak harus diberi nutrisi yang sesuai umurnya dan seimbang. Seimbang artinya karbohidrat, lemak, dan proteinnya proporsional. Itu akan mempengaruhi sistem imun,” imbuhnya. Membiasakan anak mencuci tangan menjadi bangian yang sangat penting. Kemudian menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker. Mengingat 70% kasus diduga berasal dari virus bernama Adenovirus yang penyebarannya melalui mulut (fekal oral) dan pernapasan (droplet). Sementara bagi anak-anak yang memiliki penyakit imun, seperti kanker, HIV, autoimun, dan defisiansi imun, dr Agus menjelaskan, jika yang bisa dilakukan adalah memperbaiki lingkungan di sekitar mereka. “Kalau mereka ada di lingkungan yang orangnya batuk-batuk dan bersin, itu kan tidak baik. Agar tidak terlalu terpapar dengan agen penyakit, mereka harus menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat. Tidak boleh lepas masker kalau ketemu orang, kecuali di ruangannya sendiri,” jabarnya. Dr Agus menambahkan, anak – anak juga tidak boleh dibiarkan jajan sembarangan. Khususnya, untuk anak di bawah enam tahun karena sistem imunnya belum sempurna. Selain itu, pengasuh yang menjaga anak perlu diberikan edukasi tentang menjaga kebersihan dan menciptkan lingkungan yang sehat di sekitar anak. “Harus tetap waspada dan tidak perlu panik. Mulai lakukan pola hidup sehat dan membiasakan anak untuk memiliki gaya hidup sehat agar tidak mudah sakit,” tandas dr Agus.

Item Type: Popular Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medical > Medical Study Program
Depositing User: AGUS CAHYONO
Date Deposited: 21 Jul 2022 09:10
Last Modified: 12 Jul 2023 01:56
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/42161

Actions (login required)

View Item View Item