Vratasti, I Gusti Ayu Maya (2022) Acceptance And Commitment Theraphy (act) Untuk Menurunkan Kecemasan pada Perempuan Pasca Perceraian Akibat Perselingkuhan. Masters thesis, University of Surabaya.
PDF
MPSI_620_Abstrak.pdf Download (78kB) |
Abstract
Perceraian merupakan peristiwa yang penuh dengan tekanan bagi individu yang mengalaminya. Salah satu faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya perceraian yaitu perselingkuhan. Perceraian yang disebabkan karena perselingkuhan dapat memunculkan dampak negatif pada kondisi emosional individu salah satunya adalah meningkatnya intensitas kecemasan yang dirasakan oleh individu. Kondisi tersebut dapat terjadi karena rendahnya self-compassion di dalam diri individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh acceptance and commitment therapy untuk meningkatkan self-compassion sehingga membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan oleh perempuan yang bercerai akibat perselingkuhan pasangan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu single case experiment design. Intervensi acceptance and commitment therapy diberikan pada partisipan sebanyak 6 sesi selama kurang lebih 3 minggu. Pengukuran dilakukan menggunakan self-compassion scale (SCS) dan beck anxiety inventory (BAI) pada saat tahap assement (baseline), setelah selesai kesuluruhan sesi intervensi (post-test) dan 2 minggu setelah intervensi dihentikan (follow-up). Data kualitatif dikumpulkan menggunakan metode wawancara untuk mendapat gambaran lebih mendalam terkait dengan self-compassion dan kecemasan yang dirasakan oleh partisipan penelitian, wawancara dilaksakan sebelum (tahap assessmen/baseline), setelah proses intervensi diberikan (post-test) dan 2 minggu setelah intervensi dihentikan (follow-up). Data kuantitatif dianalisa menggunakan trend analysis dan untuk data kualitatif dijabarkan dalam bentuk deskriptif untuk mendukung hasil kuantitatif yang diperoleh. Analisis dalam penelitian ini mengacu pada teori self-compassion (Neff) dan acceptance and commitment therapy (Hayes). Hasil penelitian menemukan bahwa terjadi peningkatan self-compassion dan penurunan tingkat kecemasan yang dirasakan oleh kedua partisipan. Menurut kedua partisipan sesi cognitive defusion, acceptance dan being present merupakan bagian sesi yang paling bermanfaat dan memabantu kondisi partisipan. Acceptance and commitment therapy membantu meningkatkan kesadaran partisipan untuk berisikap welas asih pada diri sendiri dengan memampukan partisipan untuk dapat mengatasi pikiran dan emosi negatif yang dirasakan, sehingga kondisi ini membantu menurunkan tingkat kecemasan yang dirasakan individu
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | self-compassion, acceptance and commitment therapy, kecemasan, perempuan bercerai, perselingkuhan. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Postgraduate Programs > Master Program in Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 03 Oct 2022 01:59 |
Last Modified: | 03 Oct 2022 01:59 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/42653 |
Actions (login required)
View Item |