Yovani, Maria Clayriza and Rumondor, Pingkan C. B. (2021) Perfectionistic Concerns, Other-Oriented Perfectionism and Marital Satisfaction. Jurnal Ecopsy, 8 (2). pp. 119-128. ISSN 2354-7197; E-ISNN: 2354-7634
PDF
Maria Clayriza Yovani_Perfectionistic Concerns, Other-Oriented Perfectionism and Marital Satisfaction.pdf Download (245kB) |
Abstract
Tingkat perceraian semakin meningkat setiap tahunnya. Beberapa tahun belakangan, pihak istri lebih sering menggugat cerai salah satunya karena merasa tidak puas dalam pernikahan. Kepuasaan pernikahan dipengaruhi oleh beberapa aspek, salah satunya adalah trait perfectionism yang ada pada setiap individu dengan tingkat berbeda-beda. Trait perfeksionism membuat seseorang menuntut orang lain (other-oriented perfectionism) dan dirinya sendiri (perfectionistic concerns). Perbedaan latar belakang budaya dan pekerjaan juga turut meningkatkan tuntutan dalam pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kecenderungan sempurna dan menuntut kesempurnaan dengan kepuasan pernikahan pada wanita bekerja dalam tahap perkembangan dewasa awal di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner yang diadaptasi dari ENRICH Marital Satisfaction (EMS) and Dyadic Perfectionism Scale (DPS) kepada 73 responden yang bekerja pada bidang media dan perbankan. Data dianalisa menggunakan korelasi Spearman dan hasil uji menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menurunkan kepuasaan pernikahan. Implikasinya, kecenderungan sempurna menyebabkan istri ingin menjadi sempurna di dalam pernikahan, sehingga hal ini membebani istri secara psikologis. Ditambah, istri juga mengharapkan suami untuk juga menjadi sempurna dan istri merasa layak mendapatkan kesempurnaan tersebut. Pernikahan berada di ujung tanduk karena kurangnya komunikasi yang sehat dalam mencapai kepuasan dalam pernikahan. Nowadays, divorce is increasing in the community every year. In recent years, the wife often litigates for divorce due to marital dissatisfaction. Several aspects influence marital satisfaction one of them is the perfectionism trait beget in every individual, albeit at different levels. Perfectionism trait causes individuals to set high demands on others (other-oriented perfectionism) and themselves (perfectionistic concerns). Diverse cultural and working backgrounds uphold the demand in marriage. Thus, this research examines the correlations of perfectionistic concerns and other-oriented perfectionism with marital satisfaction in early adult working women in Jakarta. This research applied a quantitative approach and obtained the data by distributing questionnaires, adopted from ENRICH Marital Satisfaction (EMS) and Dyadic Perfectionism Scale (DPS) to 73 respondents working in the media and banking. Data were analyzed by using Spearman’s correlation. Both perfectionistic concerns and other-oriented perfectionism are associated with lower marital satisfaction. It implies that perfectionistic concerns drive the wife to be perfect in marriage, thus, burdening her psychologically. Furthermore, the wife also puts high demands on her husband to be perfect and thinks that she deserves that. The marriage is at a stalemate due to a lack of healthy communication in achieving greater marital satisfaction
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perfectionistic concerns, other-oriented perfectionism, marital satisfaction |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Postgraduate Programs > Master Program in Psychology |
Depositing User: | Ester Sri W. 196039 |
Date Deposited: | 18 Nov 2022 09:13 |
Last Modified: | 18 Nov 2022 09:13 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/42873 |
Actions (login required)
View Item |