Lumita, Donna (2002) Perbedaan Sumber-Sumber Stres Pada Karyawan Ditinjau Dari Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan, Jenjang Jabatan dan Pembagian Divisi Kerja Di Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Penggabungan empat bank pemerintah menjadi Bank Mandiri menyebabkan banyak perubahan dalam tubuh Bank Mandiri yang secara tidak langsung akan mempengaruhi karyawan melalui tuntutan-tuntutan organisasi dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu stres kerja akan lebih mudah dipahami dalam konteks individu sebagai seorang karyawan, yaitu posisi seseorang di perusahaan, tempat ia bekerja dalam suatu departemen serta jenis kelamin dan tingkat pendidikan sebagai karakteristik yang biasa digunakan dalam proses seleksi personel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana karakteristik jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenjang jabatan serta pembagian divisi kerja akan membedakan sumber-sumber stres pada karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah para karyawan Bank Mandiri di kantor pusat Jakarta, sedangkan sampelnya adalah karyawan yang bekerja pada 3 divisi kerja yang berjumlah 92 orang dengan menggunakan haphazard sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t dan analisis varians 1 jalur. Angket yang digunakan merupakan adaptasi dari Stress Diagnostic Survey dari Matteson dan ivancevich yang terdiri atas 16 aspek sumber stres. Hasil analisis data secara umum menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada karyawan dalam merasakan ke-16 aspek sumber stres, yaitu : pada karakteristik jenis kelamin, jenjang jabatan dan karakteristik pembagian divisi kerja Hal ini dapat dilihat pada tingkat signifikansi atau p>0.05 pada ke-16 aspek sumber stres di ketiga karakteristik tersebut. Dengan demikian hipotesis pertama, ketiga dan keempat dalam penelitian ditolak. Kondisi lingkungan kerja yang tidak stabil akibat proses restrukturisasi di Bank Mandiri pada semua level perusahaan, kemungkinan besar memberikan dampak yang sama bagi seluruh karyawan di semua divisi dan jenjang jabatan dalam perusahaan. Seperti yang diketahui bahwa lingkungan kerja sebagai faktor eksternal akan memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam proses penilaian individu yang ada di dalamnya. Demikian pula dengan perbedaan jenis kelamin, baik karyawan pria maupun wanita memiliki kewajiban yang sama dalam melaksanakan pekerjaannya dengan profesional sesuai dengan peran kerjanya, yang mana diketahui bahwa ada 5 orang karyawan wanita yang memegang kekuasaan operasional. Sementara itu pada karakteristik tingkat pendidikan diperoleh hasil yang bervariasi pada beberapa aspek sumber stres. Aspek pengembangan karir (F= 3.918 ; p<O.Ol) menunjukkan perbedaan yang sangat meyakinkan. Pada aspek kurang kohesif kelompok (F= 3.749; p<0.05) dan aspek beban kerja kurang (F= 3.115 ; p<0.05) menunjukkan perbedaan yang meyakinkan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa perbedaan yang muncul pada ketiga aspek sumber stres tersebut terdapat tingkat pendidikan SMA dengan tingkat pendidikan lainnya, yaitu 03, S 1 dan S2, yang mana karyawan dengan tingkat pendidikan SMA dilaporkan memiliki rata-rata lebih rendah dalam menilai suatu situasi sebagai sumber stres dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik tingkat pendidikan memiliki pengaruh dalam merasakan sumber -sumber stres pada karyawan. Penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran mengenai aspek sumber stres bagi karyawan maupun perusahaan, sehingga dapat dilakukan usaha antisipasi.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 13 Dec 2013 07:26 |
Last Modified: | 13 Dec 2013 07:26 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4303 |
Actions (login required)
View Item |