Perbedaan Persepsi Terhadap Stressor Ditinjau Dari Latar Belakang Jenjang Pendidikan

Oktaviani, Dita (2002) Perbedaan Persepsi Terhadap Stressor Ditinjau Dari Latar Belakang Jenjang Pendidikan. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148886

Abstract

Bekerja merupakan kebutuhan pokok manusia dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya. Untuk dapat memperoleh pekerjaan yang memiliki "masa depan" yang layak, maka manusia menempuh jalur pendidikan sampai setinggi mungkin. Namun pada kenyataannya karena terbatasnya lowongan pekerjaan dan persaingan dalam mengisi lowongan kerja tersebut serta untuk menghindari terjadinya pengangguran, maka banyak lulusan yang mencari pekerjaan dengan kurang memperhatikan latar belakang pendidikan yang telah ditempuh yang penting adalah mendapat pekerjaan. Kondisi semacam ini bisa dipersepsikan sebagai ancaman Ancaman ini disebabkan karena seseorang kurang mampu menyesuaikan diri dengan stressor. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan persepsi. terhadap stressor ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan dengan penyesuaian diri pada pekerjaan sebagai variabel kontrol. Variabel tergantung penelitian ini adalah persepsi terhadap stressor dan sebagai Variabel bebas penelitian ini adalah latar belakang jenjang pendidikan (D3) dan (S1) Subyek penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian Health Care Representative, sehingga merupakan total population study. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah angket jenis pilihan, sedangkan teknik analisis data adalah ANAKOVA 1 (satu) jalur atau ANAKOVA A dengan I (satu) kovariabel. Hasil hipotesa mayor menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi terhadap stressor yang sangat signiflkan ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan S1 dan D3 dengan mengontrol penyesuaian diri pada pekeJjaan (F = 33,338, p :5 0,01), untuk subyek dengan latar belakang jenjang pendidikan D3 memiliki intensitas persepsi terhadap stressor lebih tinggi dibanding subyek dengan latar belakang jenjang pendidikan S1. Hipotesa minor pertama dari penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan persepsi terbadap stressor faktor fisik ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan S1 dan D3 (F = 20,914, p :5 0,01). Hipotesa minor kedua dari penelitian menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan persepsi terhadap stressor faktor pekerjaan ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan S1 dan D3 (F = 35,328, p :5 0,01). Hipotesa minor ketiga penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan persepsi terhadap stressor faktor kelompok kerja ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan S1 dan D3 (F = 9,457, p = 0,003). Hipotesa minor keempat menunjukkan ada perbedaan yang signifikan persepsi terhadap stressor faktor organisasi ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan S1 dan D3 (F = 14,429, p = 0,001). Hipotesa minor kelima dan keenam dari penelitian ini tidak terbukti secara statistika, yaitu tidak ada perbedaan persepsi terhadap stressor faktor karir ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan S1 dan D3 (F = 3,321, p = 0,069) serta tidak ada perbedaan persepsi terhadap stressor faktor diluar organisasi ditinjau dari latar belakang jenjang pendidikan S1 dan D, (F = 3,847, p = 0,051). Penyesuaian diri pada pekerjaan sebagai variabel kontrol tidak berpengaruh terhadap persepsi terhadap stressor, karena dengan ada atau tidak adanya variabel kontrol ini, perbedaan persepsi tetap ada Saran bagi penelitian lain adalah dengan melakukan observasi lebih dalam mengenai situasi dan kondisi lingkungan kerja untuk mempermudah interpretasi, pengambilan data sebaiknya dilakukan langsung oleh peneliti supaya menghemat waktu dan biaya, peneliti dapat menjelaskan hal-hal yang tidak dimengerti oleh responden, mempertimbangkan latar belakang keilmuan adalah lebih sesuai daripada sekedar melihat jenjang pendidikan karyawan. Bagi perusahaan: perbedaan dalam mempersepsi stressor terjad bukan karena perbedaan latar belakang jenjang pendidikan melainkan disebabkan karena stressor faktor fisik, pekerjaan, kelompok kerja dan organisasi, oleh karena itu perlu diadakannya diskusi/ pendekatan bagi karyawan dengan latar belakang dibawah S1 dengan maksud supaya mereka dapat melihat stressor sebagai sesuatu yang positif seperti pada karyawan yang berpendidikan S1

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Dec 2013 07:35
Last Modified: 13 Dec 2013 07:35
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4316

Actions (login required)

View Item View Item