Dewi, Ni Nyoman Trisna (2002) Perbedaan Kepuasan Kerja Ditinjau Dari Equity Theory Antara Karyawan Shift dan Nonshift. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Di dalam bekerja, karyawan shift lebih merasakan efek-efek negatif yang mengganggu sebagai akibat dari jadwal kerjanya terutama saat mendapat giliran kerja malam, seperti gangguan tidur dan jaga, gangguan kesehatan, masalah sosial dan ketidaknyamanan lingkungan, serta beban kerja yang berat karena bekerja dengan waktu yang tidak biasa. Namun hal ini tidak dialami oleh karyawan nonshift, akibatnya dapat menimbulkan perbedaan perasaan dan sikap umum karyawan di dalam memandang pekerjaannya, inilah yang disebut sebagai kepuasan kerja. Kepuasan kerja ini muncul secara social comparative, yakni kepuasan kerja dicapai melalui perbandingan. Karyawan shift membandingkan usaha dan imbalannya dengan usaha dan imbalan karyawan nonshift dan sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan kerja ditinjau dari equity theory antara karyawan shift dengan karyawan nonshift. Sampel dari penelitian ini adalah karyawan shift dan nonshift bagian produksi PT X yang diambil dari populasi berdasarkan teknik simpel random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Selanjutnya untuk menguji hipotesa, peneliti menggunakan t-test. Dari hasil analisa data, diperoleh hasil bahwa ada perbedaan kepuasan kerja ditinjau dari equity theory antara karyawan shift dan nonshift (t = -8,999 dengan p = 0,000), yang mana rerata karyawan shift adalah 122,525 dan karyawan nonshift 156,075. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan nonshift lebih merasakan kepuasan kerja dibandingkan karyawan. shift. Berarti hipotesa diterima. Karyawan nonshift lebih merasakan keadilan (equity) atas perbandingan usaha dan imbalannya dengan usaha dan imbalan yang diterima karyawan shift, sehingga karyawan nonshift lebih merasakan kepuasan kerja. Sebaliknya karyawan shift merasa bahwa usahanya lebih besar dibandingkan dengan karyawan nonshift, namun mendapatkan imbalan yang sama, hal ini membuat karyawan shift kurang merasakan keadilan (under inequity theory). lnilah yang menyebabkan karyawan shift merasakan ketidakpuasan kerja. Bagi pihak PT X disarankan untuk menyesuaikan usaha yang telah dilakukan karyawan dengan imbalan yang diterimanya. Hal ini dilakukan untuk dapat mengurangi rasa ketidakadilan yang dirasakan karyawan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 09 Jan 2014 03:17 |
Last Modified: | 09 Jan 2014 03:17 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/4337 |
Actions (login required)
View Item |