Buku Ajar Trauma: Sebuah Pendekatan Untuk Memecahkan Kasus

UNIVERSITAS SURABAYA (2023) Buku Ajar Trauma: Sebuah Pendekatan Untuk Memecahkan Kasus. EC00202361466.

[thumbnail of sertifikat_EC00202361466.pdf] PDF
sertifikat_EC00202361466.pdf - Published Version

Download (2MB)
Official URL / DOI: https://pdki-indonesia.dgip.go.id/detail/da1940bf4...

Abstract

Peran dokter umum pada kasus trauma sangat krusial karena mereka menjadi garda terdepan saat menerima pasien trauma di Unit Gawat Darurat. Identifikasi dini kondisi yang mengancam nyawa yang tepat memungkinkan tercapainya penurunan morbiditas dan mortalitas akibat trauma. Oleh karena itu, peserta didik Pendidikan Dokter harus memiliki pendekatan yang bisa diandalkan untuk memecahkan kasus trauma, bukan sekadar pemahaman teoritis. Buku ini dihadirkan untuk menjembatani hal tersebut. Buku ajar ini ditulis sebagai panduan pembelajaran secara mandiri dengan menghadirkan diskusi kasus pada tiap akhir bab. Buku ini disusun dengan pendekatan untuk pemecahan kasus menggunakan metode tujuh langkah yang penulis kembangkan. Melalui buku ini diharapkan peserta didik berlatih secara mandiri sehingga mampu membentuk pola berpikir kritis dan sistematis untuk memecahkan kasus kegawatdaruratan pada pasien trauma. Buku ini diawali dengan mekanisme terjadinya cedera yang disusun ringkas dan bersifat aplikatif tanpa melupakan ilmu dasar terkait. Selanjutnya, buku ini disusun berdasarkan pendekatan survei primer dan sekunder pada kasus trauma. Saat pasien trauma datang dengan situasi kegawatan, hanya ada satu tindakan yang harus dilakukan pertama kali, tidak ada yang lain, yakni: survei primer atau biasa dikenal stabilisasi ABCD. Survei primer haruslah dilakukan secara otomatis, layaknya sebuah refleks tubuh. Survei primer akan memberikan waktu kepada dokter untuk berpikir apa langkah selanjutnya. Prosedur berikutnya adalah survei sekunder. Kunci dari pendekatan untuk pemecahan kasus pada pasien dengan situasi kegawatan adalah identifikasi pola-pola dari presentasi klinis awal pasien. Seorang dokter harus menjadi seorang detektif untuk menemukan sebuah pola sehingga dapat memecahkan kasus berdasarkan temuan awal yang mungkin terlihat kabur atau tidak jelas. Pertanyaan dan pemeriksaan saat survei sekunder harus meliputi berikut ini: 1. Pertanyaan dan pemeriksaan untuk meyakinkan sebuah diagnosis banding, 2. Pertanyaan dan pemeriksaan untuk menyingkirkan sebuah diagnosis banding, 3. Pertanyaan dan pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya sinyal bahaya.

Item Type: Patent
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medical
Depositing User: ARDYAN PRIMA WARDHANA
Date Deposited: 10 Aug 2023 02:06
Last Modified: 10 Aug 2023 02:06
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/44689

Actions (login required)

View Item View Item