Modul Penerapan Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) untuk Pengendalian Hipertensi di Puskesmas

Hesfianto, Shofi and Yolandita, Dea and Marfuah, Evia and Alvionita, Aprilia Eva and Muhantoyo, Ony and Sulistiyowati, Indriyani and Mulat, Sri and Winarni, Asih and Darmawan, Darmawan and Sumikem, Sumikem and Hendratmo, Yudo and Istiono, Wahyudi and Claramita, Mora and Riskiyana, Rilani and Hilman, Oryzati and Susilo, Astrid Pratidina and Suprihatin, Endang Ertin and Fitriyani, Novi and Prasetyorini, Diah (2019) Modul Penerapan Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) untuk Pengendalian Hipertensi di Puskesmas. [Copyright]

[thumbnail of Modul Penerapan Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) untuk Pengendalian Hipertensi di Puskesmas.pdf] PDF
Modul Penerapan Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) untuk Pengendalian Hipertensi di Puskesmas.pdf

Download (1MB)
Official URL / DOI: https://pdki-indonesia.dgip.go.id/detail/2044299ea...

Abstract

Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami peningkatan yang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya (Syahrini et al., 2012). Di Indonesia, berdasarkan hasil riset kesehatan tahun 2007 diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi, yaitu rata-rata 3,17% dari total penduduk dewasa. Hal ini berarti dari 3 orang dewasa, terdapat 1 orang yang menderita hipertensi (Riskesdas, 2008). Hasil penelitian yang dilakukan oleh 2 Riskesdas menemukan prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 25,8%. Daerah Bangka Belitung menjadi daerah dengan prevalensi hipertensi yang tertinggi yaitu sebesar 30,9%, kemudian diikuti oleh Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%) (Riskesdas, 2013). Berdasarkan latar belakang diatas, untuk mengurangi angka kejadian hipertensi di Indonesia maka penulis mengambil judul "Perlunya Komunikasi Interprofesi dalam Mengendalikan Angka Kejadian Hipertensi".

Item Type: Copyright
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Medical
Depositing User: ASTRID PRATIDINA SUSILO
Date Deposited: 15 Jan 2024 05:07
Last Modified: 15 Jan 2024 05:07
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/45705

Actions (login required)

View Item View Item