Studi Kasus: Dinamika Psikologis Dan Fisik Pada Perempuan Bali Penderita Epilepsi

Jayanti, Ni Made Dwi and Elisabeth, Mary Philia (2022) Studi Kasus: Dinamika Psikologis Dan Fisik Pada Perempuan Bali Penderita Epilepsi. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 7 (10). pp. 16838-16849. ISSN 2541-0849; e-ISSN 2548-1398

[thumbnail of Ni Made Dwi Jayanti_Dinamika Psikologis dan Fisik.pdf] PDF
Ni Made Dwi Jayanti_Dinamika Psikologis dan Fisik.pdf

Download (194kB)
Official URL / DOI: https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/...

Abstract

Epilepsi adalah kondisi medis dengan prevalensi tinggi dibandingkan dengan kondisi neurologis medis lainnya. Penyakit ini biasanya ditandai dengan kejang berulang yang memengaruhi gerakan tubuh secara tidak sadar. Episode kejang terjadi akibat pelepasan energi listrik yang berlebihan pada sekelompok sel otak. Penyebab epilepsi biasanya dibagi menjadi beberapa kategori seperti: struktural, genetik, menular, metabolik, imun dan penyebab lain yang tidak diketahui. Sangat umum bagi individu dengan epilepsi untuk memiliki kondisi komorbid dengan depresi. Depresi sendiri merupakan gangguan mood yang serius. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang terus-menerus, putus asa, dan bahkan kehilangan minat pada aktivitas yang Anda sukai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika psikologis yang terjadi pada penderita epilepsi dan dampak yang ditimbulkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu orang (N=1), seorang wanita penderita epilepsi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan skala psikologis lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita epilepsi sangat mungkin mengalami gejala depresi, meski tidak semuanya mengalami hal tersebut. Epilepsi masih melekat pada stigma negatif sehingga tidak jarang penderitanya merasa minder dengan kondisinya. Sedangkan penjelasan medisnya, gejala depresi sangat mungkin berkembang pada penderita epilepsi selama masa pengobatan antiseizure yang sedang dilakukan (bisa melalui obat-obatan atau pembedahan). Dengan demikian, pengobatan bagi penderita epilepsi tidak hanya melalui pendekatan medis tetapi juga diperlukan secara psikologis.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: epilepsi, depresi, dinamika psikologis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
R Medicine > RB Pathology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Ni Made Dwi Jayanti
Date Deposited: 12 Feb 2024 02:47
Last Modified: 12 Feb 2024 02:47
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/45912

Actions (login required)

View Item View Item